08.04.201602:33:00UTC+00Inflasi Inti di Taiwan Akan Tetap Lemah Sepanjang 2016

Inflasi Taiwan pada Maret mencapai 2% y/y, lebih rendah dari 2,4% pada Februari dan lebih tinggi dari 0,8% pada Januari dan rata-rata -0,35% pada 2015. Pelonggaran inflasi pada Maret yang lebih rendah dari perkiraan disebabkan kenaikan inflasi harga bahan makanan yang terus-menetus, menurut DBS Bank. Pada Maret, harga bahan makanan secara keseluruhan naik 8,6%, dibandingkan dengan 8,5% pada Februari dan 2,7% pada Januari. Dampak gangguan tersebut pada sisi suplai masih terus bertahan, tambah DBS Bank. Hal ini terlihat dari kenaikan harga sayur-sayuran yang naik 79,1% pada Maret, dibandingkan dengan 80,7% pada Februari. Meskipun demikian, inflasi harga bahan makanan masih akan menjadi kejadian sementara, menurut DBS Bank. Tahun lalu, harga sayur-sayuran membutuhkan tiga bulan untuk menjadi normal seluruhnya setelah naik karena cuaca taifun pada musim panas. Jika pola ini berlanjut, inflasi harga bahan makanan diperkirakan akan melambat pada Juni menjadi 3%, sesuai dengan rata-rata tahun 2015, tambah DBS Bank. "Dengan asumsi komponen CPI lainnya stabil, inflasi utama akan turun menjadi 1% pada April dan sekitar 0% pada Mei-Juni", kata DBS Bank. CPI inti, dengan mengecualikan energi dan makanan segar, terus stabil di angka 0,8% bulan lalu. Untuk sepanjang sisa 2016, inflasi inti diperkirakan tetap rendah karena pasar tenaga kerja yang melemah, jarak produksi yang negatif dan kelemahan dalam pertumbuhan tingkat upah, menurut DBS Bank. Inflasi energi diperkirakan tidak akan menjadi masalah. "Dengan asumsi harga minyak mentah tetap berada di level sekarang dan TWD stabil, pertumbuhan harga energi akan menjadi positif (YoY) hanya pada akhir tahun ini", tambah DBS Bank. Para pembuat kebijakan bank sentral diperkirakan tidak akan mengubah pandangan mereka terhadap prediksi inflasi atau memikirkan kebijakan moneter, menurut DBS Bank. Mereka menambahkan bahwa data pertumbuhan akan berperan penting dalam penentuan kebijakan bank sentral apakah akan terus menurunkan suku bunga dalam rapat mendatang. "Kini kami mempertahankan prediksi pengurangan suku bunga sebesar 12,5bps pada rapat kebijakan moneter pada Juni", menurut DBS Bank.