18.01.201700:54:00UTC+00Obligasi Selandia Baru meningkat secara wajar menjelang data CPI triwulan keempat rilis dan menghindari pemulihan kembali pada harga produk-produk susu

Obligasi pemerintah Selandia Baru naik secara wajar di hari Rabu disaat para investor menanti rilisnya data inflasi harga konsumen triwulan keempat, yang dijadwalkan akan rilis pada hari Kamis. Peserta pasar juga telah secara luas menghindari pemulihan tipis pada harga produk-produk susu di lelang harga dagang produk-produk susu global yang diselenggarakan kemarin sore. Yield pada patokan obligasi 10-tahun, yang bergerak berlawanan dari harganya, jatuh 1 basis poin ke 3,12 persen, yield pada obligasi 7-tahun turun tipis 1 basis poin ke 2,81 persen dan yield pada obligasi 2-tahun jangka pendek turun 1 basis poin ke 2,22 persen. Inflasi pokok Selandia Baru sepertinya akan meningkat di triwulan keempat. Menurut laporan riset ANZ, CPI pokok diperkirakan akan meningkat 0,3 persen dalam angka sekuensial, sedikit di atas kenaikan MPC RBNZ di bulan November sebesar 0,2 persen. Inflasi tahunan diperkirakan akan meningkat ke 1,2 persen. Sebaliknya, selama lelang Global Dairy Trade tadi malam, harga produk-produk susu tetap stabil secara luas. Di seluruhnya, harga naik 0,6 persen, setelah penurunan sebesar 3,5 persen pada lelang sebelumnya. Setelah penurunan sebesar 7,7 persen di lelang terakhir, harga keseluruhan dari bubuk susu tetap stabil, turun tipis sebanyak 0,1 persen ke USD 3.282/ton. Sementara itu, indeks patokan S&P/NZX 50 Selandia Baru ditutup 0,05 persen lebih rendah di angka 7.059,27, pada pukul 5:00 GMT, Indeks Kekuatan NZD perjam FxWirePro tetap sangat bullish selama hari kedua berturut-turut di angka 100,18 (sebuah taksiran di atas +75 mengindikasikan sebuah tren bullish, sementara di bawah -75 merupakan sebuah tren bearish). Untuk keterangan lebih lanjut, kunjungi http://www.fxwirepro.com/currencyindex.