10.02.201701:30:00UTC+00Ekspor di China mengalami kenaikan di bulan Januari, melebihi perkiraan

Pertumbuhan ekspor di China melebihi perkiraan pasar di bulan Januari, berkembang 7,9 persen dalam angka USD dibandingkan dengan perkiraan pasar untuk kenaikan sebesar 3,2 persen. Di bulan sebelumnya, ekspor telah turun 6,1 persen. Sementara impor naik 16,7 persen, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 3,1 persen di bulan Desember dan perkiraan pasar untuk pertumbuhan sebesar 10 persen. Kenaikan yang mengejutkan pada data perdagangan China di bulan Januari sepertinya sebagian disebabkan karena dampak liburan. Tahun Baru Imlek berubah setiap tahunnya; namun biasanya datang di bulan pertama atau kedua di kalender, menyebabkan volatile pada data perdagangan China untuk periode tersebut. Periode Tahun Baru Imlek di tahun 2017 dimulai pada akhir bulan Januari. Performa perdagangan di China terlihat telah stabil, sama dengan kenaikan pada rantai pasokan di wilayah tersebut. Kenaikan tajam di ekspor China bulan Januari mengakhiri penyusutan selama sembilan bulan. Sementara, pemulihan yang signifikan di impor bulan Januari dikendalikan oleh impor komoditas. Impor bijih besi dan minyak mentah naik secara tajam sebanyak 85 persen dan 72 persen tahun ke tahun secara berurutan, berkat kenaikan pada harga komoditas yang memberikan lebih dari setengah total impor di bulan Januar, ungkap ANZ dalam sebuah laporan riset. Dalam hal volume, impor bijih besi juga mengalami kenaikan sebesar 12 persen tahun ke tahun di bulan Januari setelah adanya penyusutan sementara di bulan Desember. Pertumbuhan impor minyak mentah berkembang ke 27,5 persen tahun ke tahun dari angka 9,6 persen sebelumnya. Dasar yang rendah di tahun lalu sebagian mungkin akan menjelaskan pemulihan yang kuat pada impor, namun juga sepertinya akan berkaitan dengan investasi yang masih kuat di pasar properti. Dalam hitungan USD, neraca perdagangan China berada di angka surplus 51,4 milyar USD, meningkat dari surplus di bulan Desember sebesar 40,8 milyar. Perkiraan pasar untuk perdagangan adalah surplus akan meluas ke 48,5 milyar. "Kami tetap khawatir dengan dampak potensial dari kebijakan perdagangan AS terkait perdagangan bilateral China-AS kedepannya," tambah ANZ. Saat ini, masih ambigu mengenai bagaimana Presiden AS Trump akan membentuk hubungan perdagangan antara China-AS. Pada pukul 6:00 GMT, Indeks Kekuatan Perjam FxWirePro untuk Yuan Tiongkok netral di angka -23,3315, sementara Indeks Kekuatan Perjam FxWirePro untuk dolar AS sangat bullish di angka 106,824. Untuk keterangan lebih lanjut terkait Indeks Kekuatan Mata Uang FxWirePro, kunjungi http://www.fxwirepro.com/currencyindex.