21.04.201701:49:00UTC+00Obligasi Selandia Baru Menutup Sesi Dengan Nada Rendah Karena Kenaikan Sentimen Resiko Investor

Obligasi Selandia Baru menutup sesi dengan nada rendah pada Jumat, karena kenaikan sentimen resiko investor menjelang putaran pertama pemilu presiden Prancis. Dan juga, inflasi negara tersebut meningkat ke titik tertinggi dalam 5 tahun terakhir, yang semakin menjauhkan para investor dari aset safe-haven. Pada waktu penutupan, yield pada obligasi acuan 10-tahun, yang bergerak ke arah sebaliknya dari harganya, meningkat 2 basis poin ke 2,99 persen, yield pada obligasi 7-tahun juga meningkat 2 basis poin ke 2,70 persen, dan yield pada obligasi jangka pendek 2-tahun juga diperdagangkan 2 basis poin lebih tinggi di 2,12 persen. Dengan jutaan pemilih Prancis yang masih belum menentukan pilihan atau berencana tidak memilih, pemilu ini adalah yang paling tidak dapat diprediksi di Prancis dalam beberapa dekade terakhir, dan para investor cemas terhadap kejutan di detik-detik terakhir, yang dapat memicu kegaduhan pada pasar. Harga konsumen Selandia Baru meningkat 1,0 persen pada kuartal Maret, meningkatkan laju inflasi tahunan dari 1,3 persen menjadi 2,2 persen. Ini adalah pertama kalinya inflasi berada diatas 2 persen sejak tahun 2011. Hasilnya berada diatas median pasar, yang menyebutkan kenaikan 0,8 persen. Yang lebih penting, ia berada diatas prediksi MPS RBNZ Februari yang menyebutkan kenaikan 0,3 persen per kuartal. Sementara itu, indeks acuan Selandia Baru S&P/NZX 50 meningkat 0,13 persen pada level 7.197,21 pada waktu penutupan, sementara itu, pada pukul 05:00GMT, Indeks Kekuatan NZD per Jam FxWirePro bersifat tetap netral pada level 1,72 (skor diatas +75 mengindikasikan tren bullish, sementara dibawah -75 mengindikasikan tren bearish). Untuk detail lebih lanjut, kunjungi http://www.fxwirepro.com/currencyindex