26.04.201703:41:00UTC+00Minyak dalam seri ekonomi global: Irak menjadi ancaman terbesar pada perpanjangan kesepakatan minyak

Apakah perpanjangan kesepakatan untuk menurunkan produksi minyak hingga 1,8 juta barel per hari yang disepakati November lalu tercapai, ketika produsen minyak terbesar kedua Irak mempertimbangkan untuk melanjutkan produksi? Kami di FxWirePro, tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut dan pertanyaan ini hanya dapat dijawab oleh menteri-menteri OPEC saat bertemu di kantor pusat OPEC di Wina pada 23 Mei. Tahun lalu, OPEC berhasil membantah ekspektasi pasar dan menyepakati tidak hanya penurunan produksi 1,2 juta barel namun juga menggabungkan 11 peserta non OPEC untuk turut menurunkan produksi hingga 0,6 juta barel per hari. Sehingga, keraguan masih berada di pihak OPEC. Namun, perlu dicatat bahwa di November tahun lalu, Irak sangat menentang penurunan produksi dan meminta untuk dikecualikan dari kesepakatan tersebut, dimana permintaan tersebut ditolak. Tindakan Irak tahun ini, tentu saja menimbulkan keraguan mengenai perpanjangan kesepakatan tersebut. Irak mulai bekerja pada fase ketiga dan terakir dari ekspansi ladang minyak Halfaya, dengan tujuan untuk menggandakan kapasitas produksi tahun depan. Saat ini, ladang minyak menghasilkan sekitar 200.000 barel per hari dan kapasitasnya akan dinaikkan dua kali lipat menjadi 400.000 barel per hari di 2018. Pada Maret, Irak menghasilkan 4,46 juta barel per hari, lebih tinggi dari level produksi yang disepakati pada November lalu dan negara tersebut berencana untuk mengembangkan produksinya menjadi 5 juta barel perhari di akhir tahun ini.