26.05.201702:52:00UTC+00Seri Minyak Dalam Ekonomi Global: Pra-Pengumuman, Rumor, dan "Membeli Rumor, Menjual Berita" Telah Menghancurkan Pesona Kesepakatan Opec

OPEC dan negara-negara N-OPEC yang berpartisipasi telah menyepakati perpanjangan perjanjian pengurangan produksi yang telah diterapkan selama sembilan bulan ke depan hingga Maret 2018, yang bertujuan untuk mengurangi pasokan global sebesar 1,76 juta barel per hari. Namun, seperti yang kami khawatirkan, harga minyak mengalami penurunan yang sangat besar setelah kesepakatan tersebut diumumkan. Kami telah memperingatkan para pembaca kami jauh sebelum pertemuan bahwa harga minyak dapat mengalami perdagangan dengan kondisi 'membeli rumor, menjual berita' yang terkenal. Harga minyak menurun lebih dari 3 persen kemarin. WTI kini diperdagangkan pada level $48,7 per barel dan Brent di level $2,6 per barel lebih tinggi dari WTI. Namun, bukan hanya jenis perdagangannya yang menghancurkan pesona kesepakatan OPEC, tapi juga ekspektasi melambung yang dipicu oleh pengumuman awal mengenai kesepakatan tersebut, yang dirilis oleh Arab Saudi dan Rusia, dan juga rumor-rumor lainnya yang diapungkan oleh sejumlah anggota OPEC. Bursa keuangan memiliki waktu berpekan-pekan untuk mencerna pengumuman yang dilakukan oleh Menteri Perminyakan Arab Saudi, Khalid al-Falih, dan Menteri Perminyakan Rusia, Alexander Novak, bahwa mereka sepakat untuk memperpanjang perjanjian untuk sembilan bulan ke depan. Bahkan negara-negara seperti Irak dan Kuwait telah mengumumkan jauh sebelumnya bahwa mereka mendukung perjanjian tersebut. Selain itu, terdapat juga rumor bahwa mungkin ada negara N-OPEC lainnya yang ingin bergabung dalam perjanjian tersebut, atau mungkin ada pengurangan yang lebih besar; keduanya tidak terjadi.