23.07.201718:32:00UTC+00BRAZIL: Pemerintah tidak akan melepaskan utang Oi, ucap menteri.

Perusahaan pengangkut telekom Oi perlu membayar seluruh utangnya kepada pemerintah Brazil, namun para pejabat publik bersedia untuk menanti sampai kreditur dari perusahaan tersebut bertemu di bulan September sebelum menekan pembayaran. Oi, yang telah melalui pemulihan yudisial selama lebih dari setahun, memiliki utang yang diperkirakan sebesar 2$ 11 miyar dengan Agensi Telekomunikasi Nasional Brazil (Anatel) dan mengatakan bahwa krediturnya harus menyetujui pembayaran kembali utang sebagai bagian dari rencana yang akan diberitahukan pada bulan September. Pemerintah Brazil tidak setuju dan yakin bahwa pihaknya memilih senioritas dibandingkan kreditur. "Kami akan menunggu, namun pemerintah tidak akan memberikan sumber dayanya," ucap Gilberto Kassab, Menteri Sains, Tekonologi, Inovasi dan Komunikasi Brazil, kepada reporter setelah sebuah agenda industri di Sao Paulo. Pemerintah Brazil telah membuat draft keputusan untuk membantu pemulihan Oi. Undang-undang tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk menegosiasikan utangnya dengan lebih cepat, namun juga membuat ruang bagi intervensi negara di perusahaan swasta. "Pemerintah berkewajiban untuk bersiap dalam sebuah intervensi apabila diperlukan," Kassab mengatakan. Dia menambahkan bahwa Oi telah mempertahankan janji investasi jangka pendek dan juga beroperasi secara normal meskipun pemulihan yudisial, oleh karena mengosongkan kebutuhan untuk intervensi pemerintah untuk saat ini. Pekan ini, Oi mengumumkan perubahan pada rencana pemulihannya, termasuk kenaikan modal sebesar US$ 8 milyar yang harus disetujui oleh para krediturnya.