28.12.201700:09:00UTC+00Bank sentral Sri Lanka mempertahankan suku bunga tetap sama

Bank sentral Sri Lanka mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada Kamis, setelah para anggota dewan bank sentral mengamati sikap bank saat ini tepat. Dewan moneter Bank Sentral Sri Lanka mempertahankan standing deposit facility rate 7,25 persen dan standing lending facility rate sebesar 8,75 persen. Ekonomi tumbuh lebih lambat dari ekspektasi sebesar 3,3 persen di triwulan ketiga. Prospek pertumbuhan jangka pendek tetap lemah namun diantisipasi akan pulih pada 2018 karena lonjakan ekspor dan investasi yang berkelanjutan. Selanjutnya, bank sentral mengatakan inflasi diperkirakan akan kembali ke level yang diinginkan menuju akhir triwulan pertama 2018, meski harga pangan tinggi. Pertumbuhan peredaran uang secara luas melambat turun di November terutama disebabkan oleh penurunan pertumbuhan kredit sektor swasta sesuai ekspektasi, yang merespon sikap kebijakan moneter yang ketat, catat bank. Beberapa celah dalam neraca fiskal utama dibandingkan dengan estimasi awal diperkirakan muncul pada 2017 sebagai hasil dari pengeluaran terkait langkah-langkah keringanan pajak dan pembayaran bunga yang tinggi. Namun, bank sentral mengharapkan konsolidasi fiskal akan berlanjut dalam jangka menengah untuk menopang stabilitas makroekonomi.