19.07.201819:38:00UTC+00BRASIL: Trump Mengkritik Kebijakan Moneter AS dan Membuat Suku Bunga DI Lebih Rendah

Suku bunga deposito berjangka antar bank satu hari (tarif DI) di Brasil mengubah arah pada akhir sesi dan berakhir lebih rendah pada hari Kamis, setelah Presiden AS, Donald Trump mengkritik pengetatan kebijakan moneter di negaranya, menyebabkan turunnya suku bunga Treasury. Selama wawancara dengan CNBC, Trump mengatakan bahwa dia tidak "sangat senang" dengan keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga AS. Sejauh ini pada tahun 2018, bank sentral negara itu telah meningkatkan suku bunga acuannya pada dua kesempatan dan merujuk pada pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut. "Segala sesuatu yang Trump katakan berakhir menggerakkan pasar. [Komentarnya] melemahkan peningkatan dolar dibandingkan dengan tingkat riil serta tingkat suku bunga. Hal itu berpengaruh pada tingkat DI karena pada awal sesi dolar naik lebih dari 1%," kata broker H. Commcor, Cleber Alessie. Komentar Trump tentang kebijakan moneter Federal Reserve jauh dari protokol standar, kata Rafael Passos, seorang ekonom di Guide. "Trump melanggar jejak tak-ikut-campur Gedung Putih mengenai kebijakan moneter. Itu membuat greenback melemah secara tiba-tiba," tambahnya. Alessie menambahkan bahwa suku bunga DI juga disesuaikan dengan potensi tidak adanya perubahan dalam suku bunga acuan Brasil (Selic) tahun ini. "Semuanya, bagaimanapun, bisa berubah sampai akhir pemilihan," tambahnya. Suku bunga DI Januari 2019 turun menjadi 6,72%, dari 6,74% pada hari Rabu, sementara suku bunga DI Januari 2020 berada pada 8,11%, dari 8,15% di posisi sebelumnya. Suku bunga kontrak DI Januari 2021 mencapai 9,11%, dari 9,16%.