31.07.201804:21:00UTC+00BOJ mempertahankan stimulus moneter; membuat kerangka kerja kebijakan fleksibel

Bank of Japan mempertahankan stimulus moneter besar-besaran pada hari Selasa dan mengumumkan rencananya untuk melakukan pembelian aset dan operasi pasar secara fleksibel. Memperkenalkan panduan ke depan, bank mengatakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek dan jangka panjang yang sangat rendah saat ini untuk jangka waktu yang panjang. Bank akan terus membeli obligasi pemerintah sehingga imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun tetap di sekitar nol persen. Namun, bank mengatakan, "sementara melakukan itu, imbal hasil dapat bergerak ke atas dan ke bawah sampai taraf tertentu terutama tergantung pada perkembangan dalam aktivitas ekonomi dan harga." BoJ akan melakukan pembelian obligasi pemerintah Jepang secara fleksibel sehingga jumlah yang beredar akan meningkat pada laju tahunan sekitar JPY 80 triliun. Seperti yang diharapkan oleh banyak pihak, dewan BoJ mempertahankan suku bunga -0,1 persen pada giro yang disimpan lembaga keuangan di bank. Jumlah setiap pembelian dana yang diperdagangkan di bursa akan direvisi dan ETF, yang melacak Indeks Harga Saham Tokyo (TOPIX) akan meningkat. Lebih lanjut, bank mengatakan inflasi kemungkinan akan mengambil lebih banyak waktu dari yang diperkirakan untuk mencapai target stabilitas harga 2 persen. Prospek inflasi diturunkan, sambil mempertahankan proyeksi pertumbuhan. Perkiraan inflasi untuk fiskal 2018 dipangkas menjadi 1,1 persen dari 1,3 persen. Demikian juga, proyeksi untuk fiskal 2019 diturunkan menjadi 1,5 persen dari 1,8 persen dan untuk 2020 hingga 1,6 persen dari 1,8 persen. Pada saat yang sama, bank mempertahankan perkiraan pertumbuhannya untuk fiskal 2019 dan fiskal 2020 sebesar 0,8 persen.