24.09.201820:44:00UTC+00Risalah BoJ: Perekonomian Jepang Terus Menjaga Ekspansi Sedang

Anggota rapat kebijakan moneter Bank of Japan mengatakan bahwa ekspansi perekonomian Jepang tengah berlanjut dengan laju yang dapat diterima, risalah dari rapat bank pada tanggal 30 dan 31 Juli menyatakan pada hari Selasa. Pada rapat tersebut, bank sentral mempertahankan stimulus moneter masif seperti yang diperkirakan, termasuk suku bunga -0,1 persen pada giro yang lembaga keuangan simpan di bank. "Staf menjelaskan bahwa satu opsi adalah untuk menunjukkan bahwa Bank berniat untuk mempertahankan level suku bunga jangka panjang saat ini yang sangat rendah untuk waktu yang lama, memperhitungkan ketidakpastian terkait aktivitas perekonomian dan harga," risalah tersebut menyatakan. Bank akan terus membeli obligasi pemerintah sehingga imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun tetap sekitar nol persen. BoJ dijadwalkan untuk melakukan pembelian obligasi pemerintah dengan cara yang fleksibel sehingga jumlah yang luar biasa akan meningkat pada laju tahunan sekitar JPY 80 triliun. Inflasi tahunan diperkirakan terus naik secara bertahap menuju target 2 persen, risalah tersebut menyatakan. Prospek inflasi diturunkan, sementara proyeksi pertumbuhan dipertahankan. Prakiraan inflasi untuk fiskal tahun 2018 dipangkas menjadi 1,1 persen. Juga, proyeksi untuk fiskal tahun 2019 diperendah menjadi 1,5 persen dari 1,8 persen dan untuk tahun 2020 menjadi 1,6 persen dari 1,8 persen. "Berkenaan dengan prospek, perubahan tingkat CPI tahun ke tahun (semua produk makanan kurang segar) kemungkinan akan naik secara bertahap menuju 2 persen, terutama di belakang kenaikan ekspektasi inflasi jangka menengah hingga panjang dengan kesenjangan hasil yang tetap positif," risalah tersebut menyatakan. Di saat yang sama, bank mempertahankan prakiraan pertumbuhan fiskal 2019 dan 2020 sebesar 0,8 persen. Perekonomian luar negeri secara umum terlihat terus berkembang, risalah tersebut menyatakan, meskipun pasar keuangan global sering memperlihatkan periode ketidakstabilan. "Bank akan memeriksa risiko yang dipandang paling relevan terhadap pelaksanaan kebijakan moneter dan membuat penyesuaian kebijakan yang diperlukan," risalah tersebut menyatakan. Juga pada hari Selasa, bank sentral menyatakan bahwa haraga produsen di Jepang naik 1,3 persen setahun pada bulan Agustus - melampaui perkiraan terhadap kenaikan 1,1 persen, yang seharusnya tidak berubah dari pembacaan bulan Juli. Dalam skala bulanan, harga produsen tidak berubah setelah kenaikan sebesar 0,1 persen pada bulan sebelumnya. Di antara komponen individual, harga layanan iklan, informasi dan komunikasi dan real estate naik. Harga turun untuk layanan arsitektur dan hotel.