16.10.201803:35:00UTC+00Inflasi China di titik tertinggi 7 bulan

Inflasi China naik ke level tertinggi selama 7 bulan pada bulan September terkait harga energi yang lebih tinggi, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan Selasa. Harga konsumen naik 2,5 persen per tahun pada bulan September, sesuai dengan ekspektasi namun lebih cepat dari kenaikan 2,3 persen pada bulan Agustus. Ini adalah angka tertinggi sejak Februari lalu. Namun, inflasi tetap jauh di bawah target setahun penuh pemerintah sekitar 3 persen. Harga pangan naik 3,6 persen dari 1,7 persen sebulan lalu. Sementara itu, inflasi harga non pangan turun ke 2,2 persen dari 2,5 persen. Pada saat yang sama, inflasi harga konsumen per bulan tetap stabil di 0,7 persen. Kenaikan terbaru CPI adalah karena gangguan sementara terhadap pasokan makanan, dengan beberapa tanda dalam data inflasi akan kenaikan tekanan harga yang lebih luas yang akan membuat bank sentral China merasa khawatir, Julius Evans-Pritchard, seorang ekonom di Capital Economics, mengatakan. "Bahkan, para petinggi bank sentral telah mengabaikan kekhawatiran inflasi akhir-akhir ini sehingga kami ragu hal tersebut akan mencegah bank sentral untuk menambah pelonggaran kebijakan moneter dalam beberapa bulan demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ekonom tersebut menambahkan. Laporan lainnya dari NBS menunjukkan bahwa inflasi harga produsen menurun ke 3,6 persen pada bulan September dari 4,1 persen pada bulan Agustus. Para ekonom sebelumnya memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,5 persen untuk bulan September. Per bulan, inflasi harga produsen naik ke 0,6 persen dari 0,4 persen pada bulan Agustus.