12.02.201920:45:00UTC+00Selandia Baru mempertahankan suku bunga acuan tetap di 1,75%

Bank sentral Selandia baru atau The Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) pada hari Rabu mempertahankan suku bunga acuannya atau Official Cash Rate (OCR) di rekor terendah 1,75 persen selama 15 kali rapat berturut-turut. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi setelah diturunkan 0,25 persen pada November 2016. Bank sentral telah memangkas secara total 0,5 persen dari suku bunga acuannya dalam 25 bulan terakhir, menurunkan bunga dalam 6 dari 22 rapat terakhir setelah 6 sesi berturut-turut tanpa perubahan. Pertumbuhan GDP diprediksi naik sepanjang tahun 2019 dan OCR diperkirakan tidak berubah sepanjang tahun ini dan memasuki 2020, catat Gubernur RBNZ Adrian Orr. "Pertumbuhan mitra dagang diperkirakan akan terus melambat di 2019 dan harga komoditas global telah melemah, sehingga mengurangi dampak yang menguntungkan aktivitas ekonomi Selandia Baru," kata Orr. "Risiko penurunan yang lebih tajam dalam pertumbuhan mitra dagang juga semakin meningkat selama beberapa bulan terakhir." Harga konsumen inti diperkirakan akan berangsur naik ke titik tengah rentang target bank sentral di 2 persen - meski inflasi dapat naik lebih cepat jika kenaikan harga dilanjutkan. "Terdapat risiko kenaikan dan penurunan terhadap proyeksi ini," kata Orr. "Penurunan global yang lebih kuat dapat membebani permintaan domestik, namun inflasi dapat naik lebih cepat jika perusahaan-perusahaan membebankan kenaikan biaya yang lebih besar pada harga jual. Ia menambahkan bahwa arah pergerakan selanjutnya dapat ke arah atas atau turun. "Kami akan mempertahankan OCR pada level ekspansi untuk periode yang cukup lama agar dapat membantu memaksimalkan ketenagakerjaan yang berkelanjutan dan mempertahankan inflasi yang rendah dan stabil," kata Orr.