13.02.201902:38:00UTC+00Selandia Baru mempertahakan suku bunga tunai stabil di 1,75%

Reserve Bank of New Zealand pada hari Rabu mempertahankan Official Cash Rate di rekor rendah 1,75 persen untuk pertemuan ke-15 berturut-turut. Keputusan sesuai dengan ekspektasi menyusul pemangkasan suku bunga 0,25 persen pada November 2016. Bank sentral telah memangkas kolektif 0,50 persen dari syandar acuan dalam 25 bulan terakhir, menurunkan suku bunga di enam dari 22 rapat setelah enam sesi berturut-turut tanpa perubahan. Pertumbuhan PDB diperkirakan akan naik di 2019 dan OCR diperkirakan tidak berubah sepanjang tahun ini hingga 2020, Gubernur RBNZ Ardrian Orr menyatakan. "Pertumbuhan mitra dagang diperkirakan akan lebih moderat pada 2019 dan harga komoditas global telah melunak, mengurangi penarik yang diuntungkan oleh kegiatan ekonomi Selandia Baru," kata Orr. "Risiko penurunan lebih tajam dalam pertumbuhan mitra dagang juga meningkat selama beberapa bulan terakhir." Harga konsumen inti diperkirakan akan naik secara bertahap ke titik tengah kisaran target bank sentral sebesar 2 persen - meskipun inflasi dapat naik lebih cepat jika kenaikan biaya diteruskan. "Ada risiko naik dan turunnya prospek ini," ucap Orr. "Penurunan global yang lebih nyata dapat membebani permintaan domestik, tetapi inflasi bisa naik lebih cepat jika perusahaan meneruskan kenaikan biaya ke harga ke tingkat yang lebih besar." Dia menambahkan bahwa arah langkah selanjutnya bisa naik atau turun. "Kami akan menjaga OCR pada tingkat ekspansi untuk periode yang cukup lama untuk berkontribusi dalam memaksimalkan pekerjaan yang berkelanjutan dan mempertahankan inflasi yang rendah dan stabil," kata Orr.