28.03.201917:30:00UTC+00Data Jepang yang akan rilis pada Jumat

Jepang dijadwalkan akan merilis serangkaian data pada hari Jumat, menjadi hari yang sibuk dalam aktivitas ekonomi Asia-Pasifik. Akan rilis adalah angka Februari untuk pengangguran, penjualan ritel, produksi industri dan perumahan, serta angka Maret untuk inflasi Tokyo. Tingkat pengangguran disebut stabil di 2,5 persen, sementara rasio pekerjaan terhadap jumlah pelamar juga tetap tidak berubah di 1,63. Penjualan ritel disebut lebih tinggi sebesar 0,8 persen per bulan dan 0,9 persen per tahun setelah merosot 2,3 persen per bulan dan naik 0,6 persen per tahun di Januari. Produksi industri diperkirakan naik 1,3 persen dalam sebulan dan turun 1,2 persen dalam satu tahun setelah jatuh 3,4 persen per bulan dan naik 0,3 persen per tahun di Januari. Pembangunan awal perumahan diperkirakan turun 0,1 persen per tahun setelah naik 1,1 persen di bulan sebelumnya. Secara keseluruhan harga konsumen di daerah Tokyo diprediksi naik 0,9 persen YoY, naik dari 0,6 persen di Februari. Core CPI disebut stabil di 1,1 persen. Selandia Baru akan merilis data izin mendirikan bangunan untuk bulan Februari; di bulan Januari, izin naik 16,5 persen dalam sebulan. Australia akan menyaksikan angka Februari untuk kredit sektor swasta; di bulan Januari, kredit naik 0,2 persen di bulan dan 4,3 persen di tahun. Korea Selatan akan merilis angka Februari untuk produksi industri dan penjualan ritel. Pada bulan Januari, produksi industri bertambah 0,5 persen dalam sebulan dan 0,1 persen dalam setahun, sementara penjualan ritel naik 0,2 persen dalam sebulan dan 4,0 persen dalam setahun. Singapura akan merilis angka Februari untuk harga produsen; di bulan Januari, harga produsen turun 1,4 persen dalam sebulan dan 1,9 persen dalam satu tahun. Filipina juga akan merilis angka PPI Februari; di bulan Januari, harga produsen melonjak 5,8 persen per bulan dan 4,3 persen per tahun. Thailand akan merilis data Februari untuk impor, ekspor, dan neraca perdagangan. Pada bulan Januari, impor bernilai $ 19,34 miliar dan ekspor sebesar $ 19,40 miliar sehingga menghasilkan surplus perdagangan sebesar $ 60 juta.