23.10.201904:47:00UTC+00IMF memangkas proyeksi pertumbuhan Asia karena ketidakpastian global yang meningkat

Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan Asia dengan mengutip ketidakpastian kebijakan global yang berkepanjangan dan pertumbuhan yang melambat di Tiongkok dan India dan menyoroti meningkatnya risiko penurunan pada pertumbuhan ekonomi. Menurut kajian ekonomi terbaru untuk Asia dan Pasifik, yang dirilis Rabu, kawasan ini hanya akan tumbuh 5 persen pada tahun ini dan bukan 5,4 persen karena perdagangan dan investasi yang lemah. Ini akan menjadi pertumbuhan paling lambat sejak krisis keuangan global. Proyeksi untuk 2020 dipangkas ke 5,1 persen dari 5,4 persen. Chang Yong Rhee, direktur departemen Asia dan Pasifik di IMF, mengatakan, "Dengan krisis Asia pada masa yang sulit, kebijakan yang mendukung pertumbuhan harus diambil sementara menjaga stabilitas keuangan." IMF mengatakan prioritas kebijakan jangka pendek Asia harus ditujukan untuk mencegah perlambatan pertumbuhan yang tajam, seraya mengurangi kerentanan. Tiongkok yang mencakup 39 persen dari pertumbuhan global diperkirakan akan tumbuh 6,1 persen pada 2019, dan 5,8 persen pada 2020. Proyeksi untuk 2019 diturunkan dari 6,3 persen dan untuk 2020 dari 6,1 persen. IMF mengamati bahwa perlambatan bertahap di Tiongkok mencerminkan keseimbangan kembali penggerak pertumbuhan dan penerapan langkah-langkah perdagangan yang baru oleh AS dan Tiongkok. Di India, pertumbuhan turun tajam dalam beberapa kuartal terakhir namun akan menguat dari 6,1 persen di tahun fiskal 2019 ke 7 persen pada 2020, didukung oleh stimulus kebijakan moneter dan pengurangan pajak pendapatan perusahaan. Pada bulan April, IMF memperkirakan ekonomi India akan tumbuh 7,3 persen pada tahun 2019, dan 7,5 persen pada 2020. Ekonomi Jepang diprediksi tumbuh moderat 0,9 persen pada 2019 dan 0,5 persen pada 2020. Di 5 negara ASEAN, IMF mengamati bahwa pertumbuhan kehilangan momentum di paruh pertama 2019, karena permintaan eksternal yang melemah. Selanjutnya, pertumbuhan diperkirakan akan stabil di kisaran pertengahan 4 persen. Singapura diperkirakan akan tumbuh hanya 0,5 persen pada tahun ini dan 1 persen pada 2020. Pertumbuhan Korea Selatan terlihat di 2 persen pada 2019 dan 2,2 persen pada 2020. Kedua angka ini 0,6 persen lebih kecil dari prediksi pada bulan April. Pertumbuhan Hong Kong diperkirakan turun tajam ke 0,3 persen pada 2019 sebelum naik ke 1,5 persen tahun depan. Proyeksi diturunkan dari masing-masing 2,7 persen dan 3 persen.