25.11.201919:15:00UTC+00Minyak Berjangka menutup sedikit lebih tinggi atas harapan Kesepakatan Perdagangan

Harga minyak mentah bergerak naik pada hari Senin karena kekhawatiran atas prospek permintaan energi sedikit melemah setelah komentar positif dari AS dan China meningkatkan optimisme atas kesepakatan perdagangan fase pertama antara kedua negara. Ekspektasi bahwa pengurangan produksi minyak akan diperpanjang hingga pertengahan 2020 oleh OPEC dan sekutu juga berkontribusi terhadap kenaikan minyak. Pertemuan OPEC dijadwalkan berlangsung pada tanggal 5 Desember di Wina. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk bulan Januari menutup naik $0,24 pada angka $58,01 per barel. Minyak mentah Brent Crude meningkat $0,25 pada angka $63,64 per barel. Pada hari Jumat, minyak mentah berjangka WTI untuk bulan Januari berakhir turun $0,81, atau sekitar 1,4%, pada angka $57,77 per barel. Ada optimisme baru tentang perjanjian perdagangan AS-China setelah sebuah tabloid yang dijalankan oleh Partai Komunis China yang berkuasa mengabaikan laporan media "negatif" dan mengatakan bahwa kedua negara adidaya ekonomi ini "sangat mendekati" kesepakatan fase satu. Global Times yang disokong negara tersebut mengatakan di Twitter bahwa China juga tetap berkomitmen melanjutkan pembicaraan untuk kesepakatan fase dua atau bahkan fase tiga dengan Amerika Serikat. China telah menawarkan untuk menaikkan hukuman atas pelanggaran kekayaan intelektual dalam upaya untuk menuntaskan kesepakatan perdagangan parsial dengan Amerika Serikat. Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien, menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan awal masih mungkin dilakukan pada akhir tahun. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping juga baru-baru ini membuat pernyataan positif tentang potensi kesepakatan perdagangan meskipun ada laporan tentang komplikasi yang dapat menunda perjanjian sampai tahun depan.