30.01.202009:09:00UTC+00Harga minyak jatuh setelah cadangan AS meningkat

Harga minyak turun tajam pada hari Kamis sementara korban tewas naik menjadi 170 orang dalam wabah virus baru di Tiongkok dan laporan pemerintah menunjukkan kenaikan cadangan minyak mentah AS yang lebih besar dari ekspektasi. Minyak mentah Benchmark Brent turun 1,75 persen ke $57,89 per barel, setelah naik setengah persen di sesi sebelumnya, kontrak berjangka minyak mentah AS ini sebelumnya turun 1,6 persen ke $52,47. Para investor tetap khawatir mengenai tingkat kerusakan ekonomi yang dapat disebabkan oleh virus corona, di Tiongkok ataupun seluruh dunia. "Kemungkinan akan muncul gangguan terhadap aktivitas di Tiongkok dan di dunia," Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan Rabu. "Sangat tidak pasti seberapa jauh virus akan menyebar dan apa dampak (ekonomi) -nya di Tiongkok, untuk para mitra dagangnya dan seluruh dunia... Kami sangat memantau situasi dengan hati-hati." Angka pendahuluan menunjukkan bahwa Tiongkok kini memiliki kasus virus corona yang lebih besar dari SARS. Dengan korban jiwa mencapai 170 orang - menunjukkan kenaikan kematian sebesar 38 persen dalam 24 jam terakhir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak dilakukannya rapat Komite Darurat hari ini untuk menentukan apakah virus corona merupakan darurat kesehatan publik. Sementara itu, menurut data yang dirilis oleh Badan Informasi Energi (EIA), persediaan minyak mentah naik 3,5 juta barel dalam sepekan sampai 24 Januari, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 482.000 barel. Persediaan bahan bakar naik 1,2 juta barel, sedikit lebih kecil dari kenaikan yang diharapkan. Persediaan minyak distilasi turun 1,3 juta barel pekan lalu, lebih dari penurunan yang diperkirakan sekitar 1,1 juta barel.