23.03.202004:00:00UTC+00Selandia Baru menambah stimulus untuk melawan dampak Covid-19

Pemerintah Selandia Baru pada hari Senin mengumumkan dukungan lebih lanjut untuk ekonomi sementara negara bersiap menetapkan status Waspada Level 4 dalam pertarungan melawan covid-19. Bank sentral Selandia Baru memutuskan untuk menerapkan program pembelian aset senilai NZ$20 miliar karena imbas negatif wabah virus corona terhadap ekonomi terus meningkat. Kabinet sepakat menghapus batas atas pada skema subsidi upah, yang akan menyuntikkan dana NZ$4 miliar ke dalam ekonomi selama 11 pekan mendatang. Perubahan ini berarti biaya perkiraan untuk skema subsidi upah diangkat menjadi NZ$9,3 miliar, menurut Menteri Keuangan Grant Robertson. Dengan asumsi 50 persen dari sektor bisnis dapat mengakses skema ini. Pemerintah, bank sentral dan bank-bank ritel telah sepakat untuk menambah dukungan sementara bagi para pemegang mortgage dan skema jaminan pendanaan bisnis untuk mereka yang terdampak COVID-19. Kabinet sepakat untuk membekukan semua kenaikan sewa dan berupaya memperpanjang penghentian sewa tanpa sebab untuk melindungi masyarakat di masa-masa yang sulit ini. "Seperti negara-negara lain, kami menghadapi dampak potensial yang menghancurkan dari virus ini," Perdana Menteri Jacinda Ardem mengatakan. "Namun, melalui langkah yang tegas, dan dengan bekerja bersama, kita memiliki peluang untuk mencegahnya." Komite kebijakan moneter Reserve Bank of New Zealand memutuskan untuk menerapkan Large Scale Asset Purchase programme (LSAP) obligasi pemerintah. Bank sentral akan membeli obligasi pemerintah senilai NZ$30 miliar dalam pasar sekunder selama 12 bulan mendatang. Bank mengatakan akan memantau efektivitas progam dan membuat penyesuaian dan penambahan jika dibutuhkan. Pekan lalu, bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 0,25 persen.