30.03.202019:23:00UTC+00Minyak Berjangka Turun Dengan Tajam. Ditutup di Titik Terendah 18 Tahun

Harga minyak mentah turun dengan tajam pada hari Senin, mendorong kontrak bulan depan ke penutupan terendah dalam lebih dari 18 tahun. Meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi karena bisnis di seluruh dunia tutup untuk mencegah penyebaran virus korona baru yang berdampak pada harga minyak. Selain itu, dengan produsen besar seperti Arab Saudi dan Rusia yang tampak tidak tertarik untuk melakukan pengurangan produksi yang berarti, ada kemungkinan kelimpahan di pasar minyak. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Mei ditutup turun $ 1,42, atau sekitar 6,6%, di harga $ 20,09 per barel, penutupan terendah sejak Februari 2002. Minyak mentah berjangka WTI turun ke level terendah $ 19,27 per barel selama sesi ini. Minyak mentah berjangka Brent turun lebih dari 8,5% menjadi menetap di harga $ 22,76 per barel, level terendah dalam delapan belas tahun. Bank of America sekali lagi menurunkan perkiraan harga minyaknya. Bank menyatakan mereka mengharapkan kedua kontrak "diperdagangkan sementara di harga belasan dalam beberapa pekan mendatang." Permintaan energi kemungkinan akan banyak turun karena sekarang dikhawatirkan penutupan global virus korona dapat berlangsung berbulan-bulan. Pejabat Inggris memperingatkan bahwa kehidupan normal mungkin tidak akan kembali ke Inggris hingga enam bulan. Gedung Putih pada hari Minggu mengirimkan peringatan yang mengerikan, mengatakan bahwa total 100.000 hingga 200.000 orang Amerika akhirnya mungkin menyerah pada virus dalam skenario terburuk dalam dua pekan yang bertepatan dengan akhir pekan Paskah. Presiden A.S. Donald Trump pada hari Minggu memperpanjang pedoman jaga jarak sosial nasional hingga setidaknya 30 April. Trump sebelumnya berharap untuk membuka kembali negara tersebut pada Minggu Paskah, 12 April, tetapi mengatakan ia memutuskan untuk memperpanjang pedoman dalam upaya untuk menjaga korban tewas dari virus corona di bawah 100.000.