02.04.202019:46:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Naik Dengan Tajam Karena Optimisme Terhadap Penurunan Produksi

Harga minyak mentah meroket pada Kamis di tengah harapan perang harga antara Arab Saudi dan Rusia akan segera berakhir. Laporan mengenai China yang membangun persediaan minyak mentah, dan kemungkinan pengurangan produksi minyak mentah AS setelah perusahaan eksplorasi energi dan produksi utama AS yang mengalami kebangkrutan, juga berkontribusi terhadap kenaikan tajam harga minyak. Presiden AS, Donald Trump kemudian pada hari itu menposting tweet bahwa ia memperkirakan penurunan tajam produksi 15 juta barel dari Rusia dan Arab Saudi. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Mei ditutup naik $ 5,01, atau sekitar 25%, di harga $ 25,32 per barel. Harga naik hingga setinggi $ 27,39 per barel di sesi ini. Brent Crude futures naik $ 5,20, atau sekitar 21%, menjadi $ 29,94 per barel. Pada hari Rabu, minyak mentah WTI berjangka ditutup turun $ 0,17, atau sekitar 0,8%, di harga $ 20,31 per barel. Menurut laporan terbaru, para pejabat Saudi mengatakan kerajaan bersedia mempertimbangkan pembatasan pasokan minyak besar-besaran jika negara lain juga bergabung. Arab Saudi dilaporkan tengah mengatur pertemuan darurat yang akan mencakup Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan negara-negara lain.