20.04.202019:57:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Alami Penurunan Bersejarah

Harga minyak mentah mengalami penurunan bersejarah pada hari Senin, dan tanpa ada yang membeli kontrak, kontrak berjangka West Texas Intermediate Crude bulan Mei anjlok di bawah nol. Kontrak bulan depan ditutup di harga-$ 37,63 per barel, dibandingkan dengan harga penutupan hari Jumat $ 18,27 per barel. Titik terendah sebelumnya untuk kontrak bulan depan adalah $ 9,75, jauh kembali ke bulan April 1986. Sementara itu, WTI berjangka untuk Juni ditutup lebih rendah $ 4,60, atau sekitar 18,4%, di harga $ 20,43 per barel. Keruntuhan hari ini adalah karena meningkatnya kekhawatiran atas kelebihan pasokan di pasar minyak dan kurangnya fasilitas penyimpanan, serta meningkatnya kekhawatiran atas prospek permintaan energi di tengah pandemi virus korona. Karena kontrak seri WTI Mei berakhir besok, para tradertertarik pada posisi perputaran ke bulan Juni, untuk menghindari pengiriman di tengah kurangnya fasilitas penyimpanan. Kapasitas penyimpanan minyak yang tersedia di seluruh dunia dilaporkan tengah menipis mendekati kapasitas penuh di tengah menurunnya permintaan global. Kombinasi dari penurunan permintaan di tengah pembatasan perjalanan di seluruh dunia dan kurangnya penyimpanan global untuk minyak mentah telah mendorong harga minyak ke level terendah lebih dari 35 tahun. Stok terus meningkat tajam meskipun ada pengurangan pasokan baru-baru ini. Awal bulan ini, Rusia dan negara-negara penghasil minyak lainnya menyepakati pengurangan produksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu hampir 10 juta barel, atau sepersepuluh pasokan global, untuk mendorong harga di tengah pandemi virus korona. Badan Energi Internasional telah memperingatkan bahwa pengurangan produksi mungkin tidak cukup untuk mengimbangi penurunan tajam permintaan minyak. IEA memperkirakan penurunan 29 juta barel per hari (bph) permintaan minyak pada April ke tingkat yang tidak nampak dalam 25 tahun.