21.04.202019:40:00UTC+00Minyak Berjangka Dalam Sesi Lemah Lainnya, Ditutup Turun Tajam

Setelah mengalami ayunan liar di sepanjang sesi setelah penurunan bersejarah ke level di bawah nol sehari sebelumnya, minyak mentah AS ditutup melemah tajam pada hari Selasa. Kekhawatiran yang memuncak atas kelebihan pasokan di pasar minyak mentah global dan kurangnya fasilitas penyimpanan sekali lagi menghantam komoditas ini. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Mei ditutup di angka $10,01 per barel, naik $47,64, atau sekitar 127% dari penutupan Senin - $37,63 per barel. Kontrak berjangka minyak mentah WTI untuk kontrak Juni ditutup dengan pelemahan $8,66, atau sekitar 43%, di harga $11,57 per barel hari ini, mencatat penutupan terendah untuk kontrak paling aktif dalam lebih dari 21 tahun. Minyak mentah Brent untuk Juni ditutup turun $6,24, atau sekitar 24%, di harga $19,33 per barel, membukukan kerugian terbesar dalam persentase sejak Januari 1991. "Kapasitas yang tersedia di seluruh dunia yang tidak dalam pemeliharaan hampir semuanya hilang dan dari apa yang saya dengar di tempat lain di dunia, kita bukan satu-satunya," Bloomberg mengutip kepala pejabat keuangan Royal Vopak NV yang berbasis di Rotterdam dalam sebuah wawancara. . Menurut Badan Energi Internasional, permintaan pada April diperkirakan sebanyak 29 juta barel/hari lebih rendah dari tahun lalu, turun ke level yang terakhir terlihat pada 1995. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers hari Senin bahwa pemerintahannya tengah mempertimbangkan kemungkinan menghentikan pengiriman minyak mentah Arab Saudi sebagai langkah untuk mendukung industri pengeboran domestik yang babak belur. Banyak produsen serpih AS berada dalam masalah besar dan analis memperkirakan bahwa harga minyak yang rendah untuk beberapa bulan lagi akan mengakibatkan serentetan kebangkrutan di negara ini.