22.04.202019:13:00UTC+00Futures Emas Memantul, Ditutup di Titik Tertinggi Satu Pekan

Harga emas naik tajam pada hari Rabu karena harga minyak memantul setelah penurrunan besar baru-baru ini, dan dolar menunjukkan beberapa pelemahan di awal sesi. kekhawatiran yang berlanjut atas ekonomi global karena dampak pandemi virus korona juga berperan terhadap lonjakan logam kuning. Sementara itu, Bank of America bullish terhadap prospek harga emas. Analis di bank tersebut telah menaikkan target 18 bulan untuk emas menjadi $3.000, naik 50% dari target sebelumnya, $2.000 per ons. Bank mengutip rencana ekspansi moneter dari bank-bank sentral terkemuka sebagai pemicu bagi logam kuning. Namun, dolar pulih setelah pelemahan sebelumnya. Indeks dolar, yang jatuh ke 99.90 di sesi Asia, naik ke 100.50 seiring berlangsungnya hari dan terakhir terlihat di level 100.40, naik sekitar 0,15% dari penutupan sebelumnya. Emas berjangka untuk Juni ditutup naik $50,50, atau sekitar 3%, di harga $1.738,30 per ounce, penutupan tertinggi dalam sepekan, setelah jatuh ke level terendah 2 minggu di sesi sebelumnya. Perak berjangka untuk Mei naik lebih dari 3% menjadi $ 15,335 per ounce, sementara Tembaga berjangka naik 2,4% ke harga $ 2,2835 per pon. Jumlah kasus global penyakit virus korona naik menjadi 2,58 juta pada hari Selasa, sementara jumlah kematian meningkat menjadi 178.096, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. AS memiliki jumlah kasus terbanyak di dunia, sebanyak 825.306 dan jumlah kematian tertinggi, sebanyak 45.075. Senat AS pada hari Selasa dengan suara bulat menyetujui bentuk bantuan baru sebesar $484 miliar untuk menyediakan dana bagi program pekerjaan bisnis kecil, rumah sakit yang dihantam oleh pandemi virus korona, dan pengujian strategis nasional.