28.04.202019:15:00UTC+00Futures Minyak Ditutup Melemah Meskipun Ada Pantulan Tajam dari Titik Terendah Harian

Harga minyak mentah turun tajam di awal trading hari Selasa, dan meskipun mendapatkan kembali sebagian besar poin yang hilang saat sesi berlangsung, minyak kembali ditutup lebih rendah. Kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi global, kelebihan pasokan di pasar global dan kurangnya penyimpanan terus membebani komoditas ini. Harga memantul dari level bawah menyusul laporan bahwa sebuah bom meledak di sebuah kapal tanker minyak di Suriah. Minyak berjangka West Texas Intermediate Crude untuk Juni dituup turun $0.44, atau 3,4%, di harga $12.34 per barel, setelah mencapai titik terendah $10,07 pada hari sebelumnya. Kontrak naik menjadi $13.69 per barel pada pertengahan pagi tetapi gagal menemukan support di level tersebut. Pada hari Senin, kontrak berjangka WTI untuk Juni dituup turun hampir 25%. Minyak mentah berjangka Brent dituup lebih tinggi, naik $0.47, atau sekitar 2,3%, di harga $20.46 per barel. Ketika pandemi virus terus membinasakan ekonomi global, sangat tidak mungkin bahwa permintaan minyak akan menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu dekat hingga menengah. Pada hari Senin, Oil Fund LP Amerika Serikat mengatakan akan keluar dari posisinya dalam kontrak berjangka minyak mentah Juni bulan depan dan mungkin perlu memiliki lebih banyak uang tunai untuk memenuhi persyaratan margin potensial. Goldman Sachs memperingatkan minggu lalu bahwa pasar akan menguji kapasitas penyimpanan global dalam 3-4 minggu ke depan. Para trader kini menunggu laporan minyak mingguan dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) AS. Laporan API akan dirilis hari ini, sementara EIA akan merilis data inventarisnya Rabu pagi.