18.05.202021:53:00UTC+00Dolar Tunjukkan Pelemahan Terhadap Rekan-rekannya

Dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari Senin karena sentimen risiko membaik setelah perusahaan biotek Moderna Inc. melaporkan hasil "positif" fase satu untuk potensi vaksin virus korona. Moderna Inc. menyatakan bahwa vaksin virus korona mRNA eksperimentalnya telah menghasilkan antibodi pada semua 45 peserta uji coba. Perusahaan ini juga menyatakan rencananya untuk segera memulai uji coba tambahan dan menargetkan untuk siap menghadapi potensi penggunaan vaksinnya pada musim gugur ini. Dolar juga terbebani oleh komentar dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, bahwa AS akan menunjukkan pemulihan yang lambat dari apa yang disebutnya "kejutan terbesar" , yang dimiliki ekonomi semur hidup. Namun, Powell menambahkan bahwa penurunan mungkin jauh lebih pendek daripada yang diasosiasikan dengan tahun 1930-an. "Dengan asumsi tidak ada gelombang kedua virus korona, saya pikir Anda akan melihat ekonomi terus pulih selama paruh kedua tahun ini," ujar Powell dalam sebuah wawancara dengan CBS. Indeks dolar jatuh ke 99,58, melemah sekitar 0,8% dan melayang di sekitar 98,60 sejak itu. Terhadap Euro, dolar melemah menjadi $1.0913 dari penutupan Jumat di $1.0820. Terhadap Pound Sterling, dolar turun ke titik $1.2194, dari $1.2116 per sterling. Yen Jepang melemah ke 107,34 per dolar, turun dari penutupan sebelumnya di 107,06 per dolar. Dolar Australia naik ke $0.6524, naik dari $0.6413 pada hari Jumat. Franc Swiss sedikit berubah ke 0.9712 terhadap dolar, sementara Loonie menguat ke titik 1.3937 dolar dari 1.4109. Kenaikan tajam minyak mentah berkontribusi terhadap pelemahan dolar terhadap mata uang komoditas. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Juni ditutup naik $2,39, atau sekitar 8,1%, menjadi $31,82 per barel. Minyak mentah Brent berjangka untuk Juli ditutup di harga 34,81 per barel, naik 7,1%.