27.05.202019:39:00UTC+00Futures Emas Ditutup Cukup Turun

Emas berjangka ditutup dengan catatan negatif pada hari Rabu, meskipun melakukan rally cerdas dari level yang lebih rendah menuju bagian akhir sesi. Ketegangan yang meningkat antara AS dan China mengenai undang-undang keamanan Beijing untuk Hong Kong memicu pembelian aset safe-haven dan membatasi kerugiannya. Ketegangan antara AS dan China telah meningkat setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan Hong Kong tidak lagi dianggap otonom dari China. Dirasakan bahwa komentar dari Pompeo tersebut dapat menyebabkan pencabutan perlakuan khusus untuk ekonomi Hong Kong, yang saat ini dibebaskan dari tarif yang dikenakan pada impor China. Juru bicara kementerian luar negeri China dilaporkan telah mengatakan bahwa Hong Kong adalah urusan internal China dan bahwa China akan mengambil tindakan penanggulangan yang diperlukan terhadap campur tangan pasukan eksternal. Emas berjangka untuk Agustus ditutup turun $ 1,40, atau sekitar 0,08%, di harga $ 1.726,80 per ounce, setelah turun tajam ke $ 1.701,60 per ounce di awal sesi. Perak berjangka untuk Juli ditutup naik $ 0,162, atau 0,9%, di harga $ 17,757 per ounce, sementara Tembaga berjangka untuk Juli turun 1,7% menjadi $ 2,380 per pon. Harga emas turun tajam pada hari sebelumnya karena pembukaan kembali bisnis dan penurunan kasus virus korona baru menghasilkan peningkatan sentimen risiko yang signifikan. Usulan Stimulus oleh pemerintah China dan Komisi Eropa berkontribusi terhadap pelemahan emas. Pemerintah Jepang kemungkinan akan menyuntikkan paket stimulus baru senilai $ 1,1 triliun di atas paket $ 1,1 triliun yang telah diluncurkan oleh pemerintah bulan lalu. Komisi Eropa hari ini mengumumkan paket bantuan 750 miliar ($ 821 miliar) untuk membantu Uni Eropa pulih dari pandemi virus korona. Rencananya harus didukung oleh semua 27 negara di blok tersebut. Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, badan pengatur UE mengusulkan pembuatan instrumen pemulihan baru, yang dinamkaan Next Generation EU, untuk mengatasi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh wabah tersebut. Menurut pernyataan tersebut, Next Generation EU akan terdiri dari 750 miliar serta bala bantuan yang ditargetkan untuk anggaran UE jangka panjang pada 2021-2027, dan akan membawa total kekuatan finansial anggaran Uni Eropa menjadi 1,85 triliun. Dana pemulihan akan tertanam dalam anggaran jangka panjang UE berikutnya, tambahnya. Perancis dan Jerman pekan lalu mengusulkan untuk menyiapkan dana sebesar 500 miliar euro ($ 547 miliar) untuk membantu upaya pemulihan.