09.06.202010:17:00UTC+00Harga minyak turun 2% karena kekhawatiran pasokan berlebih

Harga minyak turun sekitar 2 persen pada hari Selasa, dengan Dolar yang lebih kuat dan kekhawatiran kelebihan pasokan membebani komoditas. Minyak mentah acuan Brent turun 77 sen, atau 1,9 persen, menjadi $40,03 per barel, setelah turun $1,50 sehari sebelumnya untuk menghentikan kenaikan beruntun tujuh hari. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 92 sen, atau 2,4 persen, menjadi $37,28 per barel. Indeks Dolar naik karena investor menunggu pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang diadakan dua hari, berakhir pada hari Rabu. Kekhawatiran kelebihan pasokan tetap ada meskipun OPEC dan sekutu setuju untuk mempertahankan penurunan produksi yang ada sampai akhir Juli. Investor tetap kecewa karena Arab Saudi, produsen minyak terbesar dunia, bersama dengan Uni Emirat Arab dan Kuwait, belum berkomitmen untuk mengurangi pasokan tambahan. Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan pada hari Senin bahwa kerajaan dan sekutu Teluk, Kuwait dan Uni Emirat Arab, tidak akan melanjutkan tambahan 1,18 juta barel per hari dalam pengurangan. Arab Saudi, di samping itu, menaikkan harga minyak mentahnya, mengantisipasi permintaan yang lebih kuat. Dengan produksi AS kembali ke pasar, para analis mengatakan ini dapat melemahkan pemulihan permintaan yang rapuh, dan melemahkan upaya OPEC untuk menopang harga. Risiko penurunan mulai meningkat setelah lonjakan harga beberapa pekan terakhir, kata analis Morgan Stanley. Kepatuhan dapat melemah dengan harga yang lebih tinggi dan ada sedikit kebutuhan untuk menjaga pasokan tetap offline, kata analis bank Martijn Rats.