01.07.202018:56:00UTC+00Futures Emas Ditutup Turun

Harga emas jatuh pada hari Rabu, sehari setelah ditutup di titik tertinggi hampir 9 tahun, karena aksi profit taking dan data ketenagakerjaan sektor swasta dan aktivitas manufaktur AS yang lebih baik dari prakiraan menekan komoditas ini. Namun, pelemahan dolar dan ketidakpastian atas laju pemulihan ekonomi di tengah cepatnya lonjakan infeksi virus korona di seluruh AS dan beberapa negara lainnya membatasi penurunan emas. Indeks dolar, yang tergelincir ke 97,03, terakhir kali terlihat di 97.13, turun 0,27% dari penutupan sebelumnya. Futures emas untuk Agustus ditutup turun $20,60 atau sekitar 1,1% di harga $1.779,90 per ons. Kontrak ini ditutup di harga $1.800,50 per ons pada hari Selasa, yang mencatat penutupan tertinggi untuk kontrak bulan selanjutnya, sejak minggu kedua September 2011. Futures perak untuk September ditutup turun $0,420 atau sekitar 2,3% di harga $18,218 per ons, sementara futures Tembaga untuk September ditutup di harga $2,7340 per pon, naik $0,0055 atau 0,2% dalam satu sesi Laporan dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas manufaktur AS secara tak terduga meningkat pada bulan Juni. ISM menyatakan indeks manajer pembeliannya melonjak ke 52,6 pada bulan Juni dari 43,1 pada bulan Mei, dengan pembacaan di atas 50 yang menandakan peningkatan aktivitas manufaktur. Para ekonom sebelumnya telah memperkirakan indeks tersebut akan naik ke 49,5, yang masih menunjukkan kontraksi kecil dalam aktivtias menufaktur. Laporan terpisah yang dirilis oleh prosesor penggajian ADP menunjukkan peningkatan ketenagakerjaan sektor private yang signifikan pada bulan Juni serta revisi ke atas yang kuat untuk data bulan Mei. ADP menyatakan ketenagakerjaan sektor swasta melonjak sebanyak 2,369 juta lapagnan kerja pada bulan Juni, yang berada di bawah perkiraan ekonom terhadap lonjakan sekitar 3 juta lapangan kerja. Namun, data revisi yang menujukkan ketenagakerjaan sektor swasta melonjak sebanyak 3,065 juta lapangan kerja pada bulan Mei dibandingkan dengan penurunan yang sebelumnya dilaporkan sebanyak 2,760 juta lapangan kerja.