06.07.202008:00:00UTC+00Yen turun di tengah Selera Risiko

Yen Jepang terdepresiasi terhadap sejumlah pasangan utama di sesi Asia pada hari Senin, karena harapan untuk langkah-langkah stimulus fiskal membantu mengabaikan kekhawatiran tentang naiknya kasus virus Corona di AS dan bagian lain dunia. Pembatasan lockdown melemah lebih jauh di Eropa, dengan Inggris memulai mungkin pelonggaran lockdown terbesarnya saat pub dan salon dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak akhir Maret. Mulai tanggal 1 Juli, Uni Eropa membuka perbatasannya bagi para pelancong dari sejumlah negara ketiga, tempat wabah virus Corona dianggap terkendali. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa lebih dari 200.000 kasus virus Corona dikonfirmasi di seluruh dunia pada hari Sabtu, menandai total satu hari tertinggi sejak mulainya pandemi. Yen turun ke terendah 5 hari di 107.77 terhadap Greenback dan mendekati terendah 3 minggu di 121.62 terhadap Euro, turun dari tertinggi awal masing-masing di 107.43 dan 120.78. Yen terlihat mendapat support di sekitar 110.00 terhadap Greenback dan 123 terhadap Euro. Reversal dari tertinggi awal di 113.62 terhadap Franc dan 133.97 terhadap Pound, Yen turun mendekati masing-masing level terendah 5 minggu di 114.25 dan level terendah 4 hari di 134.68. Yen kemungkinan akan menantang support di sekitar 117.00 terhadap Franc dan 139.00 terhadap Pound, jika jatuh lagi. Yen tergelincir ke level terendah 5 hari di 79.64 terhadap Loonie, mendekati level terendah 4 minggu di 75.16 terhadap Aussie dan 70.67 terhadap Kiwi, setelah masing-masing naik ke 79.20, 74.45, dan 70.09, dalam transaksi awal. Support selanjutnya yang mungkin untuk Een terlihat di sekitar 81.00 terhadap Loonie, 77 terhadap Aussie dan 72.00 terhadap Kiwi. Ke depan, PMI konstruksi Inggris untuk bulan Juni dan penjualan ritel zona Euro untuk bulan Mei akan jatuh tempo di sesi Eropa. Indeks gabungan non-manufaktur ISM AS untuk bulan Juni akan keluar di sesi New York.