07.08.202005:24:00UTC+00Ekspor China Melonjak Karena Permintaan Luar Negeri

Ekspor China tumbuh terutama pada bulan Juli karena sebagian besar negara melonggarkan langkah-langkah lockdown yang diperkenalkan untuk mengekang penyebaran virus corona, data dari Administrasi Umum Kepabeanan mengungkapkan pada hari Jumat. Didorong oleh permintaan terhadap peralatan medis, elektronik dan mobil, ekspor tumbuh 7,2 persen setahun pada bulan Juli, mengalahkan ekspektasi terhadap penurunan sebesar 0,2 persen. Pada saat yang sama, impor turun 1,4 persen setahun, yang bertentangan dengan kenaikan 1 persen yang diperkirakan para ekonom. Akibatnya, surplus perdagangan mencapai $62,33 miliar. Para ekonom telah memperkirakan surplus turun menjadi $42 miliar dari surplus bulan Juni sebesar $46,42 miliar. Neraca perdagangan akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi, ujar Iris Pang, ekonom ING. Namun lonjakan permintaan luar negeri pada bulan Juli mungkin tidak berlangsung lama karena beberapa cluster Covid-19 telah muncul sejak akhir Juli, karena kehati-hatian berkurang terlalu dini di beberapa tempat, tambah ekonom tersebut. Sementara ekspor kemungkinan akan turun dalam beberapa bulan mendatang, peningkatan stimulus akan terus mendukung pemulihan impor, Julian Evans-Pritchard, seorang ekonom di Capital Economics, mengatakan. Namun, menurut survei Manajer Pembelian, yang dirilis awal bulan ini, permintaan asing terhadap manufaktur dan jasa tetap di area negatif pada bulan Juli. Responden mengatakan pandemi terus menghantam negara lain dengan keras, menurunkan permintaan luar negeri. Pertumbuhan sektor swasta China menurun pada bulan Juli, yang mencerminkan pertumbuhan aktivitas jasa yang melemah, survei dari IHS Markit mengungkapkan pada hari Rabu. Sementara itu, produksi manufaktur naik dengan laju terkuat sejak Januari 2011.