17.08.202010:16:00UTC+00Harga minyak melemah karena kekhawatiran atas permintaan

Harga minyak turun pada hari Senin karena investor mengkhawatirkan prospek yang tidak pasti untuk pemulihan permintaan bahan bakar karena pandemi Covid-19 dan meningkatnya pasokan. Namun, sisi negatifnya tetap terbatas di tengah ekspektasi bahwa China berencana untuk mengirimkan minyak mentah AS dalam jumlah besar pada bulan Agustus dan September. Minyak mentah acuan Brent turun 18 sen, atau 0,4 persen menjadi $44,62 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 9 sen, atau 0,2 persen, menjadi $41,92 per barel. Karena lonjakan virus Corona tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, maka para peramal besar percaya bahwa permintaan minyak global tidak akan kembali ke level tahun 2019 hingga setidaknya 2022. Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pekan lalu bahwa mereka memperkirakan permintaan minyak global turun 8,1 juta barel per hari YoY menjadi 91,1 juta barel per hari tahun ini, meskipun ada pemulihan dalam aktivitas bisnis dan industri. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga telah menurunkan prospek produksi minyak global tahun ini, dengan tidak ada yang memproyeksikan permintaan minyak kembali ke level tahun 2019 pada akhir tahun depan.