21.09.202019:07:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Ditutup Turun Tajam Karena Kekhawatiran Permintaan

Harga minyak mentah turun tajam pada hari Senin karena kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi di tengah meningkatnya kasus virus corona di Eropa. Laporan mengenai kemungkinan dimulainya kembali produksi minyak di Libya semakin meningkatkan kekhawatiran terhadap kelebihan pasokan di pasar. Pasar mengabaikan kemungkinan gangguan Badai Tropis Beta yang dapat menyebabkan produksi minyak di Teluk Meksiko AS. Menurut laporan, kasus virus corona tengah meningkat di Eropa, yang memaksa tindakan lockdown baru di beberapa tempat, dan meningkatkan ketidakpastian terhadap laju pemulihan ekonomi. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Oktober merosot $1,80 atau sekitar 4,4% untuk ditutup di $39,31 per barel. Minyak mentah berjangka Brent turun sekitar $2 atau 4,6% menjadi $41,15 per barel. Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa infeksi Covid-19 mingguan di Eropa kini lebih tinggi daripada puncak virus corona pertama di benua tersebut pada bulan Maret. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan negara tersebut mengalami awal gelombang kedua Covid-19 dan langkah-langkah lockdown yang lebih ketat akan diberlakukan di seluruh negeri. Beberapa negara lain di Eropa, termasuk Prancis, mengalami lonjakan tajam kasus baru selama akhir pekan.