06.10.202018:23:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup Turun

Harga emas turun dari titik tertinggi dua minggu dan ditutup turun pada Selasa karena para trader mengambil langkah hati-hati sambil terus mencermati perkembangan sehubungan dengan potensi paket bantuan virus corona baru. Ketua DPR, Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin berbincang melalui telepon selama sekitar satu jam, membahas bantuan virus corona pada hari Senin, namun muncul tanpa kesepakatan. Mereka diperkirakan akan kembali berbincang pada hari ini, melanjutkan kesibukan belakangan ini untuk mencapai kesepakatan atas undang-undang. Sentimen risiko membaik setelah keluarnya Presiden AS Donald Trump dari rumah sakit mengurangi ketidakpastian politik. Namun, penurunan emas terbatas karena kekhawatiran atas pertumbuhan tetap ada karena lonjakan lanjutan kasus virus corona baru di seluruh dunia. Indeks dolar pulih setelah jatuh dari dekat garis mendatar. Indeks dolar, yang turun ke 93,34 terakhir nampak di 93,51, penutupan sebelumnya. Emas berjangka untuk Desember ditutup turun $11,30 atau sekitar 0,6% di level $1.908,80 per ons, setelah naik ke $1.927,00 di awal sesi. Perak berjangka untuk Desember ditutup turun $0,639 atau sekitar 2,6% di level $23,921 per ons, sementara tembaga berjangka untuk Desember naik tipis sebanyak $0,0025 atau 0,02% menjadi $2,9635 per pon. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan dalam pidatonya di National Association for Business Economics hari ini bahwa pemulihan ekonomi AS masih jauh dari selesai dan ekonomi membutuhkan lebih banyak dukungan fiskal. "Pemulihan akan lebih kuat dan bergerak lebih cepat jika kebijakan moneter dan kebijakan fiskal terus bekerja berdampingan untuk memberikan dukungan kepada perekonomian hingga negara keluar dari masalah dengan jelas." Volume perdagangan global kemungkinan akan turun lebih sedikit daripada perkiraan awal tahun ini, dan prakirana pantulan tahun depan tidak akan mengembalikannya ke level sebelum krisis, Organisasi Perdagangan Dunia pada Selasa menyatakan, seraya memperingatkan risiko menurun akibat bangkitnya kembali infeksi virus corona pada bulan-bulan mendatang. Volume perdagangan barang dagang dunia akan turun sebanyak 9,2% pada tahun ini, jauh lebih kecil dari penurunan sebanyak 12,9% yang diprediksi dalam skenario optimis pada bulan April. Tahun depan, volume perdagangan barang dagang diperkirakan tumbuh sebanyak 7,2%, namun tetap jauh di bawah level sebelum krisis. Prakiraan terbaru lebih pesimis daripada pantulan kuat sebesar 21,3% yang diprediksi sebelumnya.