12.10.202020:54:00UTC+00Dolar Mundur Setelah Sebelumnya Menguat

Dolar AS terus melemah terhadap beberapa pasangannya pada Senin setelah tetap positif pada pagi hari. Penguatan sebelumnya disebabkan oleh ketidakpastian atas pembicaraan stimulus fiskal AS setelah Demokrat menolak proposal RUU bantuan virus corona senilai $1,8 triliun dari Partai Republik, dengan mengatakan itu "sangat tidak memadai." Ketua DPR, Nancy Pelosi mengatakan bahwa proposal tersebut tidak memiliki rencana strategis untuk menahan penyebaran wabah, dan memiliki bantuan yang tidak memadai untuk pemerintah negara bagian dan lokal serta bantuan keuangan bagi keluarga Amerika. "Berita dipenuhi dengan angka dalam dolar. Inti masalahnya adalah: dapatkah kita membiarkan virus mengamuk dan mengabaikan ilmu pengetahuan seperti yang diusulkan oleh pemerintah, atau akankah mereka menerima rencana strategis ilmiah dalam Heroes Act untuk menghancurkan virus tersebut," ujar Pelosi dalam surat kepada rekan-rekan Demokratnya. "Kami memiliki perbedaan lainnya dalam hal siapa yang diuntungkan dari pengeluaran tersebut," tambahnya. "Namun dalam hal penannganan pengujian, penelusuran, dan perawatan, apa yang ditawarkan oleh Pemerintahan Trump sama sekali tidak cukup." Sementara itu, Menteri Keuangan, Steven Mnuchin dan Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows mengirim surat kepada anggota DPR dan Senat yang menuduh Demokrat menolak kesepakatan atas undang-undang bipartisan. "Ini bukan hanya tentang angka teratas, namun juga undang-undang yang dapat disahkan oleh DPR dan Senat dan ditandatangani oleh Presiden Trump untuk membantu rakyat Amerika," tulis Mnuchin dan Meadows. Mnuchin dan Meadows mendesak Kongres untuk memberikan suara pada RUU yang memungkinkan pemerintah untuk mengucurkan dana Program Perlindungan Gaji yang tidak terpakai sementara negosiasi atas paket komprehensif terus berlanjut. Indeks dolar, yang naik ke 93,24 pada hari sebelumnya, turun menjadi 93,01 setelah itu dan terakhir terlihat di 93,04. Terhadap Euro, dolar menguat hingga $1,1787 di sesi Eropa, namun kemudian turun menjadi $1,1814. Namun, dolar masih naik di zona positif, naik sekitar 0,15%. Pound Sterling lebih kuat, mencapai $1,3078, sekitar 0,15% lebih tinggi dari penutupan hari Jumat di $1,3047. Yen menguat menjadi 105,33 per dolar, naik dari 105,62 per dolar pada Jumat malam. Cabinet Office menyatakan bahwa nilai pesanan mesin inti di Jepang naik 0,2% dengan penyesuaian musiman pada Agustus, menjadi 752,5 miliar yen. Angka tersebut melampaui prakiraan terhadap penurunan sebesar 1% setelah lonjakan sebesar 6,3% pada Juli. The aussie turun menjadi US$0,7212, turun dari US$0,7240 per unit. Franc Swiss lebih kuat di level CHF0.9092 per dolar, dibandingkan dengan CHF0.9107 pada Jumat. Laporan dari Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO) menyebutkan bahwa kemerosotan ekonomi akibat dampak pandemi virus corona di Swiss tahun ini diperkirakan tidak akan separah yang dikhawatirkan sebelumnya. Laporan tersebut menyatakan ekonomi Swiss akan menyusut hanya 3,8% pada 2020 dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar -6,2%. The loonie sedikit naik, berada di level 1,3310 per dolar, pulih dari titik terendah 1,3143.