22.10.202019:12:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Cukup Naik

Harga minyak mentah bergerak naik pada Kamis, memantul dari penurunan di sesi sebelumnya, meskipun data menunjukkan lonjakan stok bensin, dan terdapat ketidakpastian seputar kesepakatan stimulus AS. Meskipun para anggota parlemen AS tidak dapat menambal perbedaan penting dan menyusun paket stimulus, secara luas diperkirakan bahwa pada akhirnya mereka akan mencapai kesepakatan dan mengumumkan perjanjian dalam waktu dekat. Sementara itu, data yang menunjukkan penurunan klaim pengangguran AS di pekan yang berakhir 16 Oktober telah meningkatkan harapan ekonomi akan pulih secara bertahap. Sebuah laporan di Bloomberg mengutip Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengatakan bahwa negaranya tidak mengesampingkan penundaan peningkatan produksi OPEC+ yang akan dilaksanakan pada bulan Januari, juga berkontribusi terhadap kenaikan harga minyak. Minyak Mentah Intermediate West Texas untuk Desember ditutup naik $0,63 atau sekitar 1,4% ke level $40,64 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik sekitar $0,90 atau 2,2% menjadi $42,63 per barel. Kontrak berjangka WTI dan Brent telah jatuh lebih dari 3% di sesi sebelumnya. Kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi telah berkembang karena kelanjutan lonjakan kasus virus corona dan pembatasan lockdown baru di beberapa bagian di seluruh dunia.