23.10.202007:43:00UTC+00Pertumbuhan Penjualan Ritel Inggris mengungguli ekspektasi

Penjualan ritel Inggris tumbuh untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan September dan melebihi ekspektasi dengan selisih lebar yang didukung oleh penjualan makanan dan online serta pemulihan dalam penjualan non-makanan, data awal dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan pada hari Jumat. Volume penjualan ritel tumbuh 1,5 persen MoM di bulan September, yang jauh lebih besar dari kenaikan 0,4 persen yang diperkirakan para ekonom. Pertumbuhan untuk bulan Agustus direvisi naik menjadi 0,9 persen dari 0,8 persen. Penjualan tidak termasuk bahan bakar naik 1,6 persen per bulan, melebihi prakiraan pertumbuhan 0,5 persen, setelah kenaikan 0,6 persen di bulan Agustus. Penjualan ritel 5,5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi bulan Februari, kata ONS. Penjualan toko makanan tumbuh untuk bulan kedua, sebesar 0,7 persen setelah kenaikan 0,4 persen di bulan sebelumnya. Penjualan toko non-makanan tumbuh 4 persen setelah kenaikan 3,2 persen di bulan Agustus, dipimpin oleh pertumbuhan 7,3 persen dalam penjualan barang rumah tangga. Penjualan bahan bakar naik hanya 0,1 persen. Proporsi penjualan online berada di 27,5 persen pada bulan September versus 20,1 persen pada bulan Februari. Ini terjadi meskipun penurunan bulanan kecil di sebagian besar sektor ritel. Pangsa penjualan online oleh toko makanan hampir dua kali lipat menjadi 10,4 persen pada bulan September dari 5,4 persen pada bulan Februari. "Toko makanan dan retailer online bernasib sangat baik dalam beberapa bulan terakhir dan sebagian besar jenis toko lainnya sekarang telah pulih ke tingkat pra-pandemi juga setelah tunduk pada penutupan sementara selama pembatasan di musim semi," jelas ahli statistik ONS, Jonathan Athow. Pengeluaran untuk perbaikan rumah dan barang-barang berkebun khususnya telah meningkatkan penjualan, kata pejabat ONS. Athow juga mengatakan bahwa penjualan toko pakaian pulih lebih lambat dan penjualan bahan bakar tetap lemah karena orang-orang terus bekerja dari rumah dan mengurangi jumlah perjalanan. Pada skala YoY, penjualan ritel naik 4,7 persen di bulan September menyusul pertumbuhan 2,7 persen yang direvisi di bulan sebelumnya. Tidak termasuk bahan bakar, penjualan ritel naik 6,4 persen setelah pertumbuhan 4,3 persen di bulan Agustus. Para ekonom memperkirakan kenaikan masing-masing 3,7 persen dan 5 persen. Sementara itu, kembalinya infeksi virus Corona menunjukkan aktivitas ekonomi kemungkinan akan terganggu lagi dalam beberapa bulan mendatang. "Sementara ritel tidak mungkin terpengaruh seburuk sektor lain oleh kebangkitan Covid-19, prospek yang memburuk tetaplah alasan lain untuk berpikir pemulihan pasca-lockdown dalam aktivitas ekonomi Inggris telah mencapai batasnya," jelas ekonom ING, James Smith. . ING memperkirakan PDB bulanan Oktober mencatat kontraksi.