26.10.202021:11:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Turun Tajam Karena Kekhawatiran Permintaan

Minyak mentah berjangka turun ke level terendah dalam tiga minggu pada Senin karena meningkatnya kekhawatiran atas prospek permintaan energi yang membebani harga. Menurut laporan, kasus virus corona mengalami rekor lonjakan di Amerika Serikat dan beberapa bagian Eropa selama akhir pekan. Memudarnya harapan terhadap paket stimulus AS dan prospek peningkatan pasokan minyak mentah meningkatkan kekhawatiran atas permintaan energi. Minyak Mentah Intermediate West Texas untuk bulan Desember ditutup turun $1,29 atau sekitar 3,2% ke harga $38,56 per barel, penutupan terendah sejak 2 Oktober. Infeksi virus corona di AS mencapai rekor untuk hari kedua pada Minggu. Kasus di Prancis mencapai rekor lebih dari 50.000 selama akhir pekan. Prancis, Jerman, Spanyol, dan Inggris telah mengumumkan pembatasan yang lebih ketat untuk menghentikan penyebaran cepat infeksi Covid-19. National Oil Corp milik Libya pada hari Jumat mencabut force majeure pada ekspor dari dua pelabuhan utama, menyusul kesepakatan tingkat tinggi atas gencatan senjata di negara tersebut. Perusahaan memperkirakan produksi akan mencapai 1 juta barel per hari (bph) dalam empat minggu, peningkatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan banyak analis. OPEC dan sekutunya juga dijadwalkan untuk meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai Januari, tetapi masih harus dilihat apakah kelompok tersebut akan melanjutkan dan meningkatkan produksinya.