02.11.202018:20:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Naik Karena Daya Tarik Safe-haven

Harga emas bergerak naik pada Selasa karena kekhawatiran atas meningkatnya kasus virus corona dan pembatasan lockdown baru di beberapa tempat di seluruh Eropa meningkatkan permintaan terhadap komoditas safe-haven. Ketidakpastian atas hasil pemilu presiden AS juga berkontribusi pada kenaikan emas. Para trader juga menantikan rapat Federal Reserve mendatang dan data pekerjaan bulanan AS, masing-masing akan dirilis pada Kamis dan Jumat. Kenaikan dolar membatasi kenaikan logam kuning. Indeks dolar, yang turun ke level merah di 93,89 pada pagi hari, kemudian pulih dan terakhir nampak di level 94,20, naik 0,17% dari penutupan sebelumnya. Emas berjangka menetap di level $1.892,50 per ons, naik $12,60 atau sekitar 0,7%. Perak berjangka untuk Desember ditutup naik $0,387 ke level $24,033 per ons, sementara tembaga berjangka untuk Desember menetap di level $3,0770, naik $0,0295 dari penutupan sebelumnya. Menurut exit poll, calon dari Partai Demokrat, Joe Biden menikmati keunggulan besar di negara-negara bagian utama, namun persaingan ketat dilaporkan terjadi di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran. Di sisi virus, total kasus virus corona Eropa melewati angka 10 juta pada hari Minggu, memaksa pemerintah di seluruh benua untuk memberlakukan kembali langkah-langkah lockdown baru. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pada akhir pekan mengumumkan bahwa lockdown selama satu bulan di seluruh Inggris akan dimulai pada hari Kamis untuk menahan penyebaran virus corona. Prancis, Belgia, dan Jerman juga telah mengumumkan lockdown di beberapa tempat. Dalam berita ekonomi, sebuah laporan yang dirilis oleh Institute For Supply Management menyatakan indeks manajer pembelian ISM naik menjadi 59,3 pada Oktober dari 55,4 pada September, dengan pembacaan di atas 50 yang menunjukkan pertumbuhan aktivitas manufaktur. Para ekonom memperkirakan indeks tersebut naik tipis ke 55,8. Sementara itu, pengeluaran konstruksi di AS meningkat kurang dari yang diperkirakan pada September, Departemen Perdagangan mengungkapkan dalam sebuah laporan yang dirilis hari ini. Laporan tersebut menyatakan pengeluaran konstruksi naik 0,3% ke level tahunan $1,414 triliun pada September setelah naik 0,8% menjadi $1,410 triliun pada Agustus. Para ekonom memperkirakan pengeluaran konstruksi melonjak sebesar 1%.