10.11.202020:58:00UTC+00Dolar mundur setelah kenaikan awal, tetap sangat lamban

Setelah menunjukkan penguatan sedang di awal sesi, odlar AS mundur dan tetap melambat di hari Selasa seiring mata uang yang lebih beresiko menemukan beberapa dukungan ditengah keyakinan mengenai potensi vaksin virus corona. Ekspektasi bahwa pemerintah AS akan mengumumkan stimulus dalam beberapa waktu mendatang juga berkontribusi dengan penurunan sedang dalam permintaan greenback. Produsen obat Pfizer melaporkan bahwa vaksin Covid-19 diketahui lebih dari 90% efektif dalam mencegah Covid-19 dalam skala besar percobaan klinis. Vaksin ini diharapkan memulihkan minat investor dan membantu mengimbangi kekhawatiran atas meningkatnya kasus virus korona di AS dan Eropa. Indeks dolar, yang jatuh ke 92,60 di sesi Asia, rebound dengan cepat ke 92,97, tetapi kemudian berbalik lesu dan terakhir terlihat di 92,77, naik sedikit dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar secara kasar datar di 1,1813, turun dari $ 1,1780 yang disentuhnya di sesi Asia. Pound Sterling menguat, mencapai $ 1,3269, sekitar 0,8% lebih tinggi dari penutupan hari Senin di $ 1,3164. Data dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan bahwa tingkat pengangguran Inggris meningkat pada kuartal ketiga dan pemutusan hubungan kerja mencapai rekor tertinggi. Tingkat pengangguran ILO naik 0,7 poin persentase dari kuartal sebelumnya menjadi 4,8% dalam tiga bulan hingga September, seperti yang diharapkan para ekonom. Tingkat pekerjaan turun 0,6% dari kuartal sebelumnya menjadi 75,3%. Yen menguat menjadi 105,27 dolar, naik 0,12% dari penutupan sebelumnya 105,39 dolar, setelah data survei dari Kantor Kabinet menunjukkan bahwa ukuran penilaian publik terhadap ekonomi Jepang meningkat lebih lanjut pada bulan Oktober. Aussie datar terhadap dolar dengan pasangan diperdagangkan di 0,7283. Franc Swiss melemah sekitar 0,25% pada 0,9153 dolar, sementara Loonie diperdagangkan pada 1,3023 dolar, melemah dari 1,3007 pada Senin malam.