11.11.202018:36:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup Turun Karena Kenaikan Dolar

Emas berjangka pada hari Rabu bergerak turun karena dolar menguat, mengakibatkan daya tarik safe-haven logam kuning meredup. Optimisme terhadap potensi vaksin virus corona membantu meredakan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi dan kembali memicu tahap pembelian aset berisiko seperti ekuitas. Namun, lonjakan terus menerus dalam kasus virus corona baru di beberapa negara bagian di AS dan di banyak negara Eropa membatasi penurunan emas. Indeks dolar, yang sedikit melemah selama sesi Asia, terus naik seiring berjalannya hari dan mencapai titik tertinggi 93,21, sebelum memangkas beberapa kenaikan. Indeks ini terakhir nampak berada di sekitar level 93,05, naik 0,32% dari penutupan sebelumnya. Emas berjangka untuk Desember ditutup turun $14,80 atau sekitar 0,8% ke level $1.861,60 per ons. Perak berjangka untuk Desember ditutup turun sebesar $0,195 di level $24,267 per ons, sementara tembaga berjangka untuk Desember menetap di level $3,1340 per pon, turun $ 0,0215 dari penutupan sebelumnya. Kasus virus corona baru menyebar ke seluruh AS dan Eropa, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa sistem kesehatan akan kewalahan dengan munculnya musim gugur dan musim dingin di belahan bumi utara. Amerika Serikat menambahkan 201.961 kasus Covid-19 dalam periode 24 jam pada hari Selasa, jauh melebihi rekor harian kasus baru Covid-19 sebelumnya, menurut penghitungan yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University. Banyak negara bagian AS telah memberlakukan pembatasan ketat untuk membantu menahan penyebaran virus di tengah lonjakan rawat inap. Para ahli memperingatkan bahwa ada banyak kendala rantai pasokan dalam pembuatan, pergudangan, pendistribusian, dan pemberian vaksin Covid-19. Petinggi Federal Reserve AS pada hari Selasa mengatakan bahwa melonjaknya kasus virus corona dan kurangnya dukungan fiskal dapat menghambat pemulihan perekonomian negara.