11.11.202019:09:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Ditutup Sedikit Naik

Minyak mentah berjangka bergerak naik pada hari Rabu karena data menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar daripada prakiraan, pada pekan yang berakhir 6 November, dan karena optimisme terhadap efektivitas vaksin virus corona. Namun, minyak hanya naik tipis karena laporan dari OPEC menunjukkan badan tersebut memperkirakan permintaan minyak global mungkin akan turun lebih banyak daripada prakiraan sebelumnya. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Desember ditutup naik $0,09 atau sekitar 0,2% di level $41,45 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik $0,21 menjadi $43,82 per barel beberapa waktu lalu. American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa melaporkan penurunan besar persediaan minyak mentah sebanyak 5,1 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis terhadap penurunan sebanyak 913.000 barel. Laporan status minyak bumi mingguan Energy Information Administration akan dirilis pada hari Kamis, karena tidak beroperasinya Pemerintah Federal pada hari Rabu, 11 November. OPEC dalam Laporan Pasar Minyak Bulanannya menyatakan bahwa permintaan minyak tahun ini kemungkinan akan turun sebanyak 300.000 barel per hari dibandingkan dengan perkiraan bulan lalu dan kini melihat permintaan minyak global sedikit di atas 90,0 juta barel per hari tahun ini, turun 9,8 juta barel per hari dibandingkan dengan 2019 . Badan tersebut mengutip langkah lockdown terbaru dan jam malam saat ini di banyak perekonomian utama Eropa, termasuk Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, serta permintaan yang lebih lemah daripada prakiraan di perekonomian maju di Amerika pada kuartal ketiga tahun 2020, untuk merevisi prakiraan permintaan minyaknya ke bawah. OPEC juga telah memangkas perkiraan permintaan minyak global tahun depan.