12.11.202019:15:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Ditutup Turun

Harga minyak mentah berjangka terus turun pada hari Kamis karena berlanjutnya kenaikan kasus virus corona di seluruh AS dan di beberapa negara Eropa meningkatkan kekhawatiran atas permintaan energi. Harga minyak juga terpengaruh oleh data yang menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah AS pada pekan yang berakhir 6 November. Harapan terhadap potensi vaksin virus corona dan ekspektasi bahwa OPEC dan sekutunya akan menunda pelonggaran pembatasan produksi mendukung harga minyak pada awal hari. Selain kekhawatiran atas bangkitnya kembali kasus Covid-19, berlanjutnya kebuntuan atas stimulus fiskal juga membebani harga minyak mentah. Komentar Badan Energi Internasional bahwa permintaan minyak tidak mungkin menerima dorongan signifikan dari vaksin hingga tahun 2021 menambah kesengsaraan minyak. OPEC juga telah menurunkan prakiraan permintaan energinya, dengan alasan kekhawatiran meningkatnya kasus virus corona. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Desember dituup turun $0,33 atau sekitar 0,8% ke level $41,12 per barel. Menurut data dari Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah naik sebanyak 4,3 juta barel pekan lalu, berlawanan dengan ekspektasi penurunan sebanyak 913.000 barel. Minyak yang disimpan di Cushing, Oklahoma, turun sebanyak 518.000 barel pekan lalu, terhadap ekspektasi penurunan sebanyak 1,6 juta barel, data tersebut menyatakan. Data EIA juga menunjukkan bahwa stok bensin turun sekitar 2 juta barel di atas prakiraan, sementara stok minyak sulingan turun 3,5 juta barel lebih.