16.11.202018:00:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup Sedikit Naik

Harga emas memantul setelah pelemahan sebelumnya pada Senin, akibat dolar melemah setelah sentimen risiko membaik karena data ekonomi yang kuat dari China dan berita positif terbaru mengenai vaksin Covid-19. Dolar menunjukkan pelemahan terhadap saingan utamanya karena negara-negara Asia-Pasifik, termasuk China, Jepang, dan Korea Selatan, pada hari Minggu menandatangani perjanjian dagang bebas regional terbesar di dunia setelah negosiasi selama delapan tahun. Indeks dolar, yang turun ke 92,46 di sesi Asia, naik ke 92,84 pada pagi hari, sebelum kembali turun tipis. Indeks dolar terakhir nampak berada di sekitar level 92,65, turun lebih dari 0,1% dari penutupan sebelumnya. Logam kuning ini juga diuntungkan dari harapan atas lebih banyak stimulus di tengah meningkatnya kasus virus corona di banyak belahan dunia. Namun, meningkatnya optimisme terhadap vaksin virus corona setelah Moderna mengumumkan bahwa uji coba fase 3 vaksin Covid-19 telah terbukti 94,5% efektif dalam mengobati virus, menghasilkan sentimen risiko yang lebih baik dan pasar saham yang lebih kuat, yang membatasi kenaikan emas. Emas berjangka untuk Desember turun ke $1.886,20 pagi ini, namun naik ke sekitar $1.894 pada siang hari, sebelum mengurangi beberapa kenaikan dan menetap di $1.887,80 per ons, naik $1,60 atau sekitar 0,08% dari penutupan sebelumnya. Perak berjangka untuk Desember ditutup naik $0,027 ke level $24,802 per ons, sementara tembaga berjangka untuk Desember ditutup dengan kenaikan sebesar $0,0440 di level $3,2220 per pon. Di sisi ekonomi, produksi pabrik China naik lebih cepat daripada prakiraan bulan Oktober dan penjualan ritel meningkat dari bulan sebelumnya. Di tempat lain, ekonomi Jepang tumbuh dengan laju tercepat dalam catatan pada kuartal ketiga, memantul tajam dari kemerosotan terbesar pasca perang.