18.11.202018:42:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Naik Karena Harapan atas Perpanjangan Pemotongan Produksi

Harga minyak mentah bergerak naik pada Rabu di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan memperpanjang pemotongan produksi saat ini lebih jauh hingga 2021, atau bahkan meningkatkan pemotongan. Peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih kecil daripada prakiraan pada pekan yang berakhir 13 Oktober, dan meningkatnya optimisme terhadap potensi vaksin virus corona yang tiba dalam waktu dekat juga berkontribusi pada kenaikan minyak. Minyak Mentah Intermediate West Texas untuk bulan Desember ditutup di level $41,82 per barel, naik $0,39 atau 0,9% dari penutupan sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent naik $0,58 atau sekitar 1,3% ke level $44,33 beberapa waktu lalu. Harapan bahwa OPEC dan sekutunya akan menunda kenaikan produksi minyak yang direncanakan, mengimbangi kekhawatiran investor atas konsumsi AS yang lebih lemah sehubungan dengan kebangkitan Covid-19. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pagi ini menunjukkan stok minyak mentah di AS meningkat sebanyak 768.000 barel pekan lalu, lebih sedikit daripada prakiraan kenaikan yang sebesar 1,65 juta barel. Data tersebut juga menunjukkan bahwa minyak yang disimpan di Cushing, Oklahoma, naik 1,2 juta barel pekan lalu, terhadap ekspektasi atas peningkatan sebanyak 2,15 juta barel. American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa melaporkan peningkatan persediaan minyak mentah sebesar 4,174 juta barel untuk pekan yang berakhir 13 November, sementara analis telah memperkirakan penumpukan persediaan sebanyak 1,95 juta barel. Pertemuan komite menteri OPEC pada hari Selasa berakhir dengan seluruh dukungan untuk memperpanjang pengurangan produksi selama tiga bulan, tetapi tidak ada rekomendasi resmi. Keputusan tersebut kemungkinan akan diambil pada pertemuan tingkat menteri mendatang pada 30 November dan 1 Desember. Terkait vaksin Covid-19, Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa hasil uji coba terakhir calon vaksin Covid-19 mereka menunjukkan tingkat kemanjuran sebesar 95%. Perusahaan tersebut menyatakan mereka berencana mengajukan permintaan ke FDA untuk Otorisasi Penggunaan Darurat vaksin tersebut "dalam beberapa hari."