09.12.202018:56:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Sedikit Turun

Minyak mentah berjangka sedikit turun pada hari Rabu, terbebani oleh data yang menunjukkan peningkatan tajam stok minyak mentah di AS pada pekan yang berakhir pada 4 Oktober. Kekhawatiran atas permintaan energi jangka pendek karena terus melonjaknya virus corona di beberapa negara bagian di AS, dan di banyak negara di seluruh dunia juga membebani harga minyak. Penurunan harga hanya sedikit karena minyak mendapat dukungan dari optimisme stimulus dan berita positif terbaru tentang vaksin virus corona. Minyak Mentah Intermediate West Texas untuk Januari ditutup di level $45,52 per barel, turun $0,08 atau sekitar 0,2% dari penutupan sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent turun $0,10 atau 0,2%, menjadi $48,74 per barel. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration - Administrasi Informasi Energi AS (EIA) pagi ini menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS meningkat sebanyak 15,2 juta barel pekan lalu, berlawanan dengan ekspektasi penurunan sebanyak 1,42 juta barel. Stok hasil sulingan naik 5,2 juta barel dalam seminggu, lebih dari 4 kali lipat dari prakiraan kenaikan, data menunjukkan. Sementara itu, persediaan bensin naik sebanyak 4,22 juta barel, hampir dua kali lipat dari prakiraan kenaikan. American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menyatakan bahwa stok minyak mentah, bensin, dan hasil sulingan AS naik selama pekan yang berakhir 4 Desember. Terjadi peningkatan persediaan minyak mentah sebanyak 1,141 juta barel untuk minggu ini, bertentangan dengan ekspektasi terhadap penurunan persediaan sebesar 1,514 juta barel. Sementara itu, Energy Information Administration - Administrasi Informasi Energi (EIA) AS telah merevisi harga minyak mentah global untuk tahun 2020 dan 2021. Dalam Short-Term Energy Outlook (STEO), EIA memperkirakan minyak mentah Brent rata-rata senilai $41,43 per barel pada tahun 2020, mencatat kenaikan sebanyak 2,1 persen dibandingkan dengan prakiraan badan tersebut pada bulan lalu. Prakiraan harga minyak Brent telah direvisi naik sebanyak 4,2 persen menjadi $48,53 per barel untuk tahun 2021. Gedung Putih meluncurkan RUU bantuan Covid-19 senilai $916 miliar dalam upaya terakhir untuk memecahkan kebuntuan selama berbulan-bulan atas bantuan baru untuk ekonomi AS yang dilanda virus corona. Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan ia telah membicarakan rencana tersebut dengan para pemimpin Republik serta Trump dan proposal baru itu termasuk "uang untuk pemerintah negara bagian dan lokal, serta perlindungan tanggung jawab yang kuat untuk bisnis, sekolah dan universitas."