16.12.202019:09:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Naik Akibat Penurunan Persediaan Minyak Mentah

Harga minyak mentah naik pada hari Rabu, memperpanjang kenaikan menjadi tiga sesi berturut-turut, di tengah peluncuran vaksin dan optimisme terhadap stimulus fiskal di AS. Data yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah di AS minggu lalu juga berkontribusi pada kenaikan minyak. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Januari ditutup naik $0,20 atau sekitar 0,4% di level $47,82 per barel. Minyak mentah berjangka Brent naik 0,29 atau 0,55% menjadi $51,05 per barel beberapa waktu lalu. Data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pagi ini menunjukkan persediaan minyak mentah di AS turun sebanyak 3,1 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan sebanyak 1,937 juta barel. Stok bensin naik sebanyak 1 juta barel pekan lalu, lebih sedikit daripada prakiraan kenaikan sebanyak 1,6 juta barel, sementara stok sulingan naik sebanyak 167.000 barel, turun tajam dari ekspektasi lonjakan sebanyak 886.000 barel. Sebuah laporan yang dirilis oleh American Petroleum Institute (API) pada Selasa malam menunjukkan persediaan minyak mentah di AS meningkat sebanyak 1,973 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Desember, berlawanan dengan ekspektasi penurunan sebanyak 1,9 juta barel. Rumah sakit di seluruh Amerika Serikat meningkatkan vaksinasi Covid-19 karena vaksin kedua yang dikembangkan oleh Moderna tampaknya siap untuk menerima otorisasi penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, pada Selasa bersumpah bahwa Kongres tidak akan menunda tahun ini hingga kesepakatan bantuan senilai $748 miliar tercapai, sebagai tanda bahwa anggota parlemen akan mengirimkan RUU bantuan ke meja Presiden Donald Trump pada akhir tahun.