11.01.202119:48:00UTC+00Minyak Berjangka Ditutup Mendatar

Harga minyak mentah berjangka mendatar pada hari Senin karena meningkatnya kasus virus corona dan tindakan lockdown yang lebih ketat di beberapa negara di seluruh dunia meningkatkan kekhawatiran atas prospek permintaan energi. Data terbaru menunjukkan penurunan stok minyak mentah, dan keputusan Arab Saudi untuk memangkas produksi minyaknya sebesar 1 juta barel per hari pada bulan Februari dan Maret terus mendukung harga minyak. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Februari ditutup di level $52,25 per barel, naik 1 sen dari penutupan sebelumnya. Minyak mentah berjangka Brent turun sekitar $0,50 di level $55,49 per barel beberapa waktu lalu. Dengan identifikasi kasus strain baru virus corona - dari Inggris dan Afrika Selatan - Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan penduduk setempat "minggu-minggu musim dingin mendatang ini akan menjadi fase pandemi yang paling sulit". Di tempat lain, China daratan mengalami peningkatan harian terbesar dalam kasus Covid-19 dalam lebih dari lima bulan, karena infeksi baru di provinsi Hebei, yang mengelilingi ibu kota Beijing, terus meningkat. Investor khawatir larangan perjalanan dan penutupan sekolah serta tempat kerja di Eropa, ditambah dengan pembatasan pergerakan baru di China dapat membebani permintaan bahan bakar.