12.01.202121:13:00UTC+00Dolar mencatatkan kerugian terhadap lawan-lawannya

Dolar AS melemah terhadap rekan-rekannya pada hari Selasa, berbalik dengan mudah setelah rebound dari posisi terendah 2,5 tahun dalam sesi terakhir berkat lonjakan imbal hasil Treasury AS. Indeks dolar turun hampir 0,5% di 90,04. Indeks telah jatuh ke sekitar 89,20 minggu lalu. Terhadap Euro, dolar turun 0,45% menjadi $ 1,2207. Pound Sterling menguat sekitar 1,2%, mencapai $ 1,3668 per unit. Mata uang Inggris menguat terhadap rekan-rekannya setelah Gubernur Bank of England Andrew Bailey meremehkan ekspektasi untuk menetapkan suku bunga negatif demi merangsang pertumbuhan ekonomi. Dalam pidato secara daring di Kamar Dagang Skotlandia, Bailey mengatakan bahwa komite kebijakan moneter sedang memperdebatkan manfaat suku bunga negatif. Banyak implikasi dari suku bunga negatif seperti berkurangnya keuntungan bank, tambahnya. Yen menguat hampir 0,5% menjadi 103,75 dolar. Jepang membukukan surplus akun lancar sebesar 1.878,4 miliar yen pada November, data yang dirilis oleh Kementerian Keuangan menunjukkan. Angka ini melebihi ekspektasi untuk surplus 1.551 miliar yen dan turun dari 2.144.7 miliar yen pada bulan Oktober. Neraca perdagangan menunjukkan surplus 616,1 miliar yen. Akun modal menunjukkan surplus 2,1 miliar yen dan akun keuangan surplus 1,593,3 miliar yen. AUD-USD diperdagangkan di 0,7775, memberikan mata uang Australia keuntungan lebih dari 1%. Franc Swiss menguat hampir 0,5% di CHF 0,8863. Loonie naik sekitar 0,55% di C $ 1,2714 per dolar karena harga minyak naik di tengah ekspektasi penurunan persediaan minyak mentah.