25.01.202122:45:00UTC+00PDB Korea Selatan meningkat 1,1% dalam satu triwulan di triwulan 4

Produk domestik bruto Korea Selatan meningkat pada penyesuaian musiman 1,1 persen dalam satu triwulan di triwulan keempat 2020, Bank of Korea mengatakan pada estimasi awal di hari Selasa. Hal tersebut melawan ekspektasi kenaikan 0,7 persen menyusul kenaikan 2,1 persen di tiga bulan sebelumnya. Pendapatan domestik bruto ril naik 0,7 persen dalam satu triwulan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pribadi turun 1,7 persen, seiring pengeluaran pada jasa (restoran dan akomodasi) dan barang (makanan) keduanya mengalami penurunan. Konsumsi pemerintah turun 0,4 persen, dengan penurunan pengeluaran pada manfaat barang dan layanan kesehatan. Konstruksi investasi meningkat 6,5 persen, seiring konstruksi pembangunan dan teknik sipil meningkat. Investasi fasilitas turun 2,1 persen dikarenakan penurunan alat transportasi meskipun terdapat kenaikan mesin. Ekspor naik 5,2 persen serta ekspor barang seperti semikonduktor dan produk kimia meningkat. Impor naik 2,1 persen, dikarenakan meningkatnya impor dari mesin dan peralatan. Dari sisi produksi, pertanian, perhutanan dan perikanan naik 4,9 persen dikarenakan kenaikan hasil panen dan produksi perikanan. Produksi naik 2,8 persen dikarenakan peningkatan produk kimia dan komputer, produk elektronik dan optik. Pasokan listrik, gas dan air naik 5,9 persen dikarenakan meningkatnya harga listrik. Konstruksi meningkat 2,6 persen, akibat kenaikan konstruksi pembangunan dan teknik sipil. Jasa naik 0,4 persen, dikarenakan informasi dan komunikasi dan kesehatan manusia dan pekerjaan sosial meskipun terdapat penurunan jasa akomodasi dan makanan dan transportasi dan penyimpanan. Pada basis tahunan. PDB turun 1,4 persen - melewati ekspektasi penurunan 1,7 persen menyusul penurunan 1,1 persen di tiga bulan sebelumnya. Untuk sepanjang 2020, PDB turun 1,0 persen. Dari sisi pengeluaran, saat pertumbuhan konsumsi pemerintah berlanjut dan fasilitas investasi berubah positif, konsumsi pribadi dan ekspor berbalik menuju penurunan. Dari sisi produksi, saat penurunan konstruksi mereda, manufaktur dan jasa berubah negatif. GDI ril turun 0,3 persen. Seiring kondisi perdagagan meningkat dikarenakan faktor seperti penurunan harga minyak mentah, GDI ril melampaui PDB ril.